Menurut Djarot, penyelenggaraan "PRJ Senayan" berbeda dengan penyelenggaraan Jakarta Fair di PRJ Kemayoran. Sebab panitia PRJ Senayan tidak memungut biaya kepada pengunjung. Hal itu berbeda dengan Jakarta Fair yang masih memungut biaya kepada pengunjungnya.
"Jangan kemudian yang Senayan itu dianggap saingan dengan yang di Kemayoran. Itu beda banget. Ini (PRJ Senayan) pelengkap. Bagi mereka yang tidak bisa masuk di Kemayoran karena Rp 20.000 atau Rp 30.000. Kalau satu orang sih masih murah, tapi kalau satu keluarga? Nah yang seperti itu bisa ke Senayan," ujar Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/6/2015).
Djarot mengatakan para penyewa kios di acara PRJ Senayan adalah para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Ia menilai pemberian izin dukungan terhadap penyelenggaraan acara tersebut menandakan Pemprov DKI memiliki perhatian terhadap ekonomi kerakyatan.
"Ini untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Mereka diakomodir dong, diberikan ruang. Pemerintah memberikan akses dan memberikan peluang bagi mereka-mereka yang kecil untuk bisa beraktivitas di situ," ujar Djarot.
"Ini terkait dengan pancasila. Kalau kami memberikan dukungan pada usaha rakyat yang kecil seperti itu, itu merupakan perwujudan demokrasi ekonomi pancasila. Ekonomi kerakyatan. Ya silakan kita dukung," kata dia lagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.