Propam akan memeriksa kasus dugaan kekerasan terhadap pekerja JIS yang tewas di tahanan saat penyidikan oleh polisi.
Pengacara tiga terpidana kasus JIS, Saut Irianto Rajaguguk, mengatakan, pemeriksaan oleh Propam itu diharapkan dapat mengungkap kejanggalan dalam kasus JIS.
"Investigasi ini diharapkan dapat mengungkap kejanggalan demi kejanggalan kasus JIS," kata Saut di Rutan Cipinang, Jakarta Timur, Kamis siang.
Saut berharap, untuk mengungkap tuntas kasus dugaan penyiksaan ini, jenazah pekerja kebersihan yang tewas dalam tahanan akan diotopsi kembali.
Saut mengklaim, selama ini, polisi selalu menolak untuk melakukan otopsi terhadap jenazah Azwar. "Dengan otopsi, fakta-fakta apa yang sebenarnya terjadi di balik kematiannya akan bias terungkap dengan jelas," ujar pengacara untuk sejumlah pekerja JIS, yakni Agun Iskandar, Virgiawan Amin, Syahrial, dan Zainal Abidin.
Dia juga berharap, investigasi ini akan mengungkap bahwa tuduhan sodomi yang dilakukan pekerja JIS terhadap bocah berinisial MAK tidak benar.
Menurut dia, para pekerja JIS telah menjadi korban aparat dengan dijadikan pelaku dalam kasus ini, atas tuduhan orangtua MAK.
Adapun investigasi ini disebut atas permintaan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Kompolnas menilai perlunya investigasi untuk mengungkap kasus ini secara terang benderang.
Sebelumnya, sejumlah tenaga kebersihan JIS diduga mengalami kekerasan oleh oknum polisi saat penyidikan.
Salah satu pekerja JIS, Azwar, meninggal dunia. Ia diduga tidak kuat menerima siksaan. Polisi menyatakan, Azwar bunuh diri dengan meminum cairan pembersih toilet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.