Padahal, saat itu seorang penumpang di dalam stasiun telah memesan jasa ojeknya. "Kepaksa kita nunggu di jalan raya dekat halte busway," sebut Syarif.
Tak terganggu
Seorang tukang ojek yang ditemui Kompas.com di kawasan Pasar Cipete mengaku tidak merasa terganggu dengan makin populernya tukang ojek panggilan berbasis seluler di Jakarta.
Widodo, nama tukang ojek itu, mengaku sudah memiliki pelanggan sendiri. Menurut dia, kebanyakan pelanggannya adalah orang-orang yang tidak ingin ribet memesan ojek melalui aplikasi.
"Semua udah ada jalan rezekinya. Mungkin rezeki yang ojek kayak gitu dari orang-orang kantoran yang berpunya," kata pria yang menjadi tukang ojek sejak tahun 2010 itu.
"Kalau saya dari ibu-ibu yang pulang pergi pasar juga alhamdulillah cukup. Kalau saya jadi yang pake aplikasi juga, pelanggan saya yang hpnya ga ada aplikasi nanti naik apa?" lanjut Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.