Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertipu Belanja "Online", Warga Bisa Lapor Polisi lewat Tiga Jalur Ini

Kompas.com - 11/06/2015, 14:59 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Shutterstock Ilustrasi
JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah pesan layanan aduan tertipu belanja online beredar di media sosial. Layanan itu mengatasnamakan National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia.

Dalam pesan tersebut, juga tercantum alamat Sekretariat NCB Interpol Indonesia, yakni di Mabes Polri, dan sejumlah nomor telepon. Dalam pesan itu, warga yang tertipu belanja online cukup mengirim nomor rekening penipu ke Interpol, maka rekeningnya akan diblokir

Pesan tersebut juga mencantumkan lambang dari NCB Interpol Indonesia. Kompas.com mencoba menelusuri layanan tersebut dengan menelepon ke nomor telepon yang tercantum.

Namun, tidak ada jawaban yang diterima. Kalaupun nada sambungnya terhenti, nada telepon berganti dengan bunyi lengkingan yang memekakan telinga.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar M Iqbal memastikan layanan aduan tersebut tidak benar atau hoax.

Ia mengatakan, polisi hanya menerima aduan atau laporan melalui tiga jalur. "Cuma di SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu), Bidang Humas, dan Bidang Binmas (Pembinaan Masyarakat)," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Kamis (11/6/2015).

Selain jalur itu, polisi tidak menerima aduan. Kalaupun nantinya kasus penipuan akan ditindaklanjuti oleh reserse, bukan berarti warga bisa melaporkan kasus tersebut langsung ke satuan tersebut.

Terlebih lagi, NCB Interpol Indonesia adalah bagian yang mengurusi hubungan internasional. Menurut Iqbal, pihak yang membuat layanan aduan penipuan palsu adalah penipu yang pintar mencari celah.

Perasaan kesal dan kalut dari korban penipuan belanja online bisa menjadi sasaran mereka, apalagi saat ini bisnis online sedang berkembang pesat. Penipuan pun tidak terlepas dari unsur yang mewarnai bisnis ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com