Penumpang kesal, tidak terima dengan jawaban itu. Mereka menuntut solusi pihak stasiun agar bisa memberangkatkan ke tujuan masing-masing.
"Harus tanggung jawab dong, kami jadi tidak bisa pulang. Ini namanya dirugikan," teriak salah satu penumpang laki-laki. "Kalau kami terlewat satu stasiun saja saat tap out didenda Rp 50.000, petugas yang salah masa tidak ada konsekuensinya."
Rangkaian kereta luar biasa
Setelah berembuk, akhirnya Wakil Kepala Stasiun Manggarai Jaja berjanji akan memberangkatkan satu rangkaian kereta luar biasa ke arah Bogor.
Saat itu waktu sudah menunjukkan pukul 01.50 WIB. Hampir dua jam penumpang yang tidak sedikit perempuan itu berada di Stasiun Manggarai.
Beberapa penumpang sudah terlelap tidur di lantai peron stasiun. Ada juga yang sibuk main ponsel, duduk-duduk sambil makan penganan.
Hanya sampai Cilebut
Petugas memutuskan kereta hanya berangkat sampai di Stasiun Cilebut, tak sampai di Bogor. Semua penumpang didata.
Wajah penumpang yang berjumlah 50 orang itu kembali ceria. Optimisme tergambar di wajah mereka, segera bertemu keluarga.
Tetapi, ada seorang perempuan yang tetap muram. Ani, wanita lanjut usia itu nyaris menangis saat mengatakan bahwa duitnya sudah habis. Dia khawatir tidak bisa pulang karena kehabisan ongkos. Apalagi kereta tak sampai Stasiun Bogor.
Ani harus memiliki uang sedikitnya Rp 50.000 untuk naik ojek dari Stasiun Cilebut menuju rumahnya di Ciomas, Bogor.
Akhirnya salah seorang penumpang berinisiatif untuk meminta sumbangan. Mereka membuat lingkaran dan mengumpulkan uang.
"Ini sudah terkumpul uang, kita sepakat memberikannya kepada Ibu Ani ya," kata salah seorang penumpang. "Iya," kata penumpang lainnya menjawab dengan kompak.
Dengan gemetar Ibu Ani menerima sejumlah uang recehan yang sudah lusuh itu. Sambil menitikkan air mata Ibu Ani mengucapkan terima kasih. "Saya senang akhirnya bisa pulang. Saya tenang," kata Ibu Ani.
Wanita yang berumur sekitar 70 tahun itu mengaku hanya membawa uang Rp 15.000 untuk menengok cucunya di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Uang sebesar itu cukup untuk pergi pulang naik kereta.
"Tetapi, keretanya bermasalah," kata Ani. "Saya terharu, saya benar-benar mau menangis tadi saat menerima uang itu."
Kebersamaan