Bus ini kini masih dalam tahapan uji coba. Karena itu, layanannya pun belum full trayek. Hanya saja, saat mulai keluar untuk beroperasi pada pukul 05.00 sampai pukul 09.00, bus ini diperbantukan untuk beroperasi penuh di Koridor I.
Baru setelah di atas pukul 09.00, bus tersebut hanya melayani rute Monas-PRJ Kemayoran.
Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih mengatakan, bus baru transjakarta merek Scania itu memiliki kenyamanan seperti saat menaiki mobil sedan. Sebab, suspensi ban bus tersebut menggunakan teknologi electronic air suspension yang biasa digunakan oleh bus-bus di Eropa.
Pertama kali menjajal bus berwarna biru langit bercampur putih ini tak begitu banyak yang berbeda dengan model bus transjakarta lainnya.
Hanya, interior dalam bus baru ini saja yang lain daripada yang lain. Bus Scania gandeng yang Kompas.com tumpangi, Selasa (16/6/2015), memiliki desain dudukan kursi bagian gandengan depan yang menghadap ke arah pengemudi.
Padahal, biasanya, hampir semua bus transjakarta memiliki model kursi penumpang saling berhadapan. [Baca: Bus Transjakarta Scania Berkelir Biru Bikin Takjub Penumpang di Halte Balai Kota]
Di gandengan depan bus, terdapat 19 kursi penumpang yang terdiri dari dua kursi bagi penyandang disabilitas dan lima kursi prioritas, bagi manula, ibu hamil, serta penyandang disabilitas.
Sementara itu, di gandengan belakang, terdapat 23 kursi penumpang, yang seluruhnya dapat digunakan bagi semua kalangan.
Desain tata letak kursi di gandengan belakang dibuat sama dengan model bus biasa lainnya, yakni penumpang saling berhadapan.
Kursi pengemudi dipisahkan dengan sekat dari kursi penumpang. Di dalam bus Scania ini, terdapat kelengkapan, seperti beberapa kamera CCTV dari depan hingga belakang, alat pemadam kebakaran, alat pemecah kaca, dan papan display yang masih bertuliskan "uji coba".
Ada pula stiker yang menerangkan peraturan penumpang tak boleh membawa hewan peliharaan, merokok, makan atau minum, dan lainnya.