Bus ini juga lengkap dengan pegangan bagi penumpang yang berdiri, hampir sama dengan model transjakarta lainnya. Yang kurang, mungkin ada aroma seperti bau "bahan baru", yang mungkin berasal dari kursi.
Bau ini cukup terasa kuat di dalam bus. Kemudian, belum ada pengumuman otomatis kala bus akan berhenti di halte.
Kondektur transjakarta masih berteriak memberitahukan kepada penumpang saat bus tiba di halte. Ada pula bunyi gesekan di gandengan sambungan bus. Terlepas dari itu semua, beberapa pengguna transjakarta mengaku nyaman dengan bus baru ini.
Muhat (28) dan Ana (21), penumpang bus, merasa nyaman dengan bus Scania. "Lumayan rapi, nyaman. Ini baru pertama kali naik busnya (Scania)," kata Ana.
Ana mengaku sudah tahu dengan bus baru ini melalui pemberitaan. Namun, ini baru pertama kali baginya mencoba bus tersebut.
"Sudah menonton berita, tetapi ini baru pertama kali naik. Oh, bus-nya kayak gini toh," ujar Ana. Penumpang lainnya, Rini (35), juga merasa nyaman dengan bus baru ini. Rini mengatakan, kursi bus tersebut nyaman untuk diduduki.
"Saya baru nyoba, cuma dari kelihatan fisiknya bagus, mungkin karena bus baru. Kursinya lebih empuk," ujar Rini.
Sementara itu, Flore (34) memiliki pendapat sendiri. Menurut dia, bus memang terasa nyaman. Hanya saja, ia mengatakan kursi transjakarta kali ini lebih sempit.
"Yang enak itu yang pertama kali keluar warna oranye. Itu lebih enak kursinya. Kalau ini kayaknya sempit," ujar Flore.
Para penumpang ini berharap pemerintah dapat menyediakan dan membeli bus berkualitas untuk warga Ibu Kota. Mereka berharap kasus kebakaran bus dan juga bus yang patah gandengan tidak lagi terjadi.