Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPRD DKI Beberkan Penyebab Warga Enggan Dipindahkan ke Rusun

Kompas.com - 17/06/2015, 19:20 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keengganan warga yang tinggal di permukiman liar untuk pindah ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) merupakan salah satu permasalahan yang sering terjadi dalam proses penertiban di Ibu Kota. Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Prabowo Soenirman mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan warga enggan untuk dipindah ke rusunawa.

Kata dia, salah satunya adalah kondisi lingkungan sekitar rusunawa yang kurang nyaman. "Saat reses kemarin, saya sempat ke Rusun Komarudin. Di sana saya lihat sampah-sampahnya sudah menumpuk sampai tiga meter. Hal-hal yang seperti ini yang bikin warga tidak mau dipindahkan," ujar Prabowo dalam rapat kerja gabungan Komisi A dan D tentang penggusuran warga, di Gedung DPRD, Rabu (17/6/2015).

Sementara itu, anggota Komisi D yang lain, Abdurrahman Suhaimi mengatakan, lokasi rusunawa menjadi faktor penyebab lain dari keengganan warga permukim liar untuk pindah ke rusunawa.

Ia kemudian menyontohkan relokasi warga bantaran Waduk Pluit ke Rusun Marunda. Menurut dia, hal tersebut seharusnya tidak dilakukan karena Pluit dan Marunda memiliki jarak yang cukup jauh.

Seharusnya, kata dia, warga permukim liar direlokasi ke tempat yang tidak jauh dari tempat tinggal sebelumnya. Hal itu bertujuan agar warga masih bisa menjalankan rutinitasnya sehari-hari, baik bekerja maupun sekolah.

"Kenapa rusun Jatinegara Barat ramai dan banyak peminatnya, karena tempatnya tidak terlalu jauh dari Kampung Pulo. Jadi warga Kampung Pulo yang ditertibkan tidak masalah dipindah ke situ," ujar politisi PKS ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com