Ketua Koperasi Transportasi Usaha Bersama, Hariyanto, sebagai badan yang beranggotakan pengemudi mobil Uber, mengatakan, hari ini mereka tetap beroperasi. Namun, order sepi.
"Hari ini enggak ada order. Sama sekali kosong. Pengemudi kami padahal tetep berjalan. Tapi permasalahannya sampe sore ini yang order enggak ada. Kan ini nyusahin dapurnya banyak orang karena tiap pengemudi pasti punya keluarga," ujar Hariyanto di Kuningan, Sabtu (20/6/2015).
Hariyanto menilai hal itu merupakan dampak dari penjebakan semalam. Penjebakan tersebut telah membuat resah pelanggan mobil Uber sehingga sampai tidak berani lagi memesan mobil.
Hariyanto mengatakan, pengemudi-pengemudi juga merasa khawatir dalam bekerja. Mereka takut kembali dijebak ke kantor polisi.
Hariyanto mengatakan, penangkapan kemarim tidak merugikan perusahaan Uber. Sebab, sopirlah yang rugi.
"Kemarin itu bukan Uber yang jadi korban, kami yang jadi korban. Mobil yang disita itu bukan punya Uber tapi punya kami. Yang rugi itu temen kami, sopir kami, kan seperti itu," ujar Hariyanto.
Sebelumnya, lima taksi Uber dijebak Organisai angkutan darat (Organda) DKI dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Jumat (19/6/2015). Mereka dijebak dengan diarahkan ke Mapolda Metro Jaya untuk diamankan polisi.
Tiga dari lima sopir taksi Uber itu merupakan anggota dari koperasi Transportasi Usaha Bersama. Koperasi Trans Usaha Bersama merupakan mitra Uber Technology. Sebagian besar mobil-mobil serta pengemudi di perusahaan Uber merupakan anggota koperasi ini.
Hariyanto mengatakan, perusahaan Uber memiliki standar tinggi untuk merekrut driver mereka. Salah satunya adalah pengemudi harus berbadan usaha. Badan ini merupakan gabungan pengemudi yang membentuk koperasi agar dapat bergabung dengan perusahaan Uber.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.