"Ini pemeriksaan awal DVI kita belum berhasil karena sperma tersebut pembandingnya kurang pas, begitu keterangan dari DVI," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krisnha Murti, di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Sabtu (20/6/2015).
Polisi kemudian memutuskan untuk mengulang pemeriksaan. Hal ini dilakukan agar tidak salah dalam membuat keputusan.
"Jadi kita belum bisa menetapkan tersangka karena kita butuh petunjuk, alat bukti, dan keterangan ahli paling tepat," ucap Krishna.
Hasil DNA sperma itu merupakan petunjuk penting bagu kepolisian. Salah satunya untuk dapat tergambar dengan jelas siapa pembunuh dan penganiaya dua remaja di Ciledug tersebut.
"Dari sana nanti bisa kita ketahui sperma siapa. Kita analisa mengapa sperma itu ada di tubuh korban. Itulah nanti yang diangkat menjadi motif mengapa korban tewas atau dianiaya," ujar Krishna.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.