Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/06/2015, 06:00 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Para sopir taksi Uber mengaku mendapatkan banyak keuntungan dengan pesanan berbasis aplikasi Uber. Ketua Koperasi Transportasi Usaha Bersama (wadah sopir Uber) Hariyanto, mengatakan, salah satu keuntungan yang paling terasa adalah terciptanya lapangan pekerjaan yang banyak.

"Koperasi yang anggotanya 938 orang ini sebagian besar mitra Uber Technology sebagai perusahaan yang bikin aplikasi penggerak, yang dimanfaatkan anggota kami untuk dapat nilai lebih. Kami punya misi memberdayakan dan meningkatkan lapangan kerja bagi pemilik mobil pribadi," ujar Hariyanto di Kuningan, Sabtu (20/6/2015).

Hariyanto mengatakan, pengusaha rental mobil pada umumnya memiliki kemampuan lebih besar dalam mencari pelanggan. Mereka mampu memasang iklan media massa untuk menyewakan mobil mereka. Hal ini karena mereka telah berbadan usaha.

Hal berbeda justru dialami oleh pemilik mobil individu yang ingin menyewakan mobilnya, tetapi tidak memiliki rental. Aplikasi Uber ini membantu pemilik mobil semacam itu untuk mendapat pelanggan.

Beberapa keuntungan lain, kata Hariyanto, adalah kejelasan mengenai penyewa mobil mereka. Menurut dia, aplikasi ini telah membantu driver untuk mengetahui penyewanya lebih jauh.

"Kami menjadi tahu klien yang menggunakan mobil kami itu jelas orangnya dan sudah terverifikasi. Jadi tingkat kejahatan seperti sopir dibius, enggak pernah terjadi di kami," ujar Hariyanto.

Dari sisi pembagian hasil, Hariyanto mengatakan, sopir Uber juga mendapat banyak keuntungan. Tanpa menjelaskan rinciannya, Hariyanto mengatakan, saat ini perusahaan Uber masih mensubsidi sopir-sopirnya.

Dia mencontohkan, jika dalam sekali perjalanan sopir memperoleh uang Rp 3.000, maka perusahaan Uber akan mentransfer ke rekening sopir tersebut sebesar Rp 4.500.

Melihat banyaknya manfaat yang dirasakan para sopir, Hariyanto berharap Pemerintah Provinsi DKI bisa berkoordinasi langsung dengan perusahaan Uber.

"Kalau misalnya Pemprov menganggap Uber enggak layak dan enggak legal, saya rasa Pemprov harusnya bisa koordinasi dengan Uber. Tapi kalau caranya penjebakan seperti kemarin, itu sangat merugikan anggota kami," ujar Hariyanto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Perampokan Alfamart Bekasi, Pelaku Rampas Uang Ratusan Juta dari Brankas

Perampokan Alfamart Bekasi, Pelaku Rampas Uang Ratusan Juta dari Brankas

Megapolitan
Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Bakal Jalani Tes Kejiwaan

Lansia yang Remas Alat Kelamin Bocah di Depok Bakal Jalani Tes Kejiwaan

Megapolitan
Perampokan Minimarket di Bekasi, Pelaku Bersenjatakan Celurit dan Pistol

Perampokan Minimarket di Bekasi, Pelaku Bersenjatakan Celurit dan Pistol

Megapolitan
12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Jenis S&W hingga Tanfoglio

12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Syahrul Yasin Limpo, Jenis S&W hingga Tanfoglio

Megapolitan
Heru Budi Ubah Nomenklatur Puskesmas Kelurahan Jadi 'Puskesmas Pembantu'

Heru Budi Ubah Nomenklatur Puskesmas Kelurahan Jadi "Puskesmas Pembantu"

Megapolitan
Remas Alat Kelamin Bocah di Depok, Lansia Ini Mengaku Cuma Bercanda...

Remas Alat Kelamin Bocah di Depok, Lansia Ini Mengaku Cuma Bercanda...

Megapolitan
Korban Pelecehan Lansia di Depok Bertambah, Kini Ada 15 Bocah

Korban Pelecehan Lansia di Depok Bertambah, Kini Ada 15 Bocah

Megapolitan
Seorang Wanita di Cikarang Diduga Tewas Dibunuh, Bibir Bawah Terluka

Seorang Wanita di Cikarang Diduga Tewas Dibunuh, Bibir Bawah Terluka

Megapolitan
Daftar 24 Tempat Parkir Bertarif Disinsentif Mulai 1 Oktober 2023 di Jakarta

Daftar 24 Tempat Parkir Bertarif Disinsentif Mulai 1 Oktober 2023 di Jakarta

Megapolitan
Fakta Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel: Alami Henti Napas dan Jantung, Berujung Tak Sadarkan Diri

Fakta Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel: Alami Henti Napas dan Jantung, Berujung Tak Sadarkan Diri

Megapolitan
Kasus Lansia Remas Kelamin Bocah di Depok, Polisi Belum Pastikan Penyebab Kematian Korban

Kasus Lansia Remas Kelamin Bocah di Depok, Polisi Belum Pastikan Penyebab Kematian Korban

Megapolitan
24 Tempat Parkir di Jakarta Berlakukan Tarif Disinsentif, Pengecekan lewat Pelat Nomor Kendaraan

24 Tempat Parkir di Jakarta Berlakukan Tarif Disinsentif, Pengecekan lewat Pelat Nomor Kendaraan

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Luka di Alat Kelamin Bocah Tewas akibat Diremas Lansia di Depok

Polisi Ungkap Ada Luka di Alat Kelamin Bocah Tewas akibat Diremas Lansia di Depok

Megapolitan
Pedagang Onderdil Mengaku Tak Khawatir Usai Plaza Atrium Senen Dijual dan Berganti Manajemen

Pedagang Onderdil Mengaku Tak Khawatir Usai Plaza Atrium Senen Dijual dan Berganti Manajemen

Megapolitan
RS Kartika Husada Janji Hadirkan Dokter Ahli untuk Bocah yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

RS Kartika Husada Janji Hadirkan Dokter Ahli untuk Bocah yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com