"Selama ini saya saja tidak tahu kalau Batan punya reaktor (nuklir) di Puspitek. Selain kurang sosialisasi, kita juga sebenarnya belum merasakan langsung dari penelitian pihak Batan kan," kata Arief, Selasa (23/6/2015).
Selama ini, Batan tengah membahas rencana pengembangan energi nuklir melalui Program Reaktor Daya Eksperimen (RDE). Program tersebut bertujuan untuk memberikan solusi dari sejumlah permasalahan energi yang ada di masyarakat.
Selain itu, Batan juga sedang mengembangkan Iradiator yang difungsikan sebagai tempat pembelajaran penguasaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Ke depannya, Iradiator juga akan dibuat sebagai induk PLTN yang dioperasikan secara komersil. Salah satu kegunaan Iradiator adalah untuk teknologi pengawetan makanan.
Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto menerangkan, teknologi Iradiator akan menjadi salah satu teknologi Batan yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat. Iradiator diperkirakan rampung pada tahun 2017. Sedangkan untuk program RDE, masih membutuhkan tujuh sampai sepuluh tahun lagi untuk mewujudkannya.
Arief berharap, inovasi teknologi dari Batan bisa disosialisasikan secara menyeluruh sehingga masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya. Selain untuk masyarakat, Arief juga ingin energi nuklir diaplikasikan di sejumlah industri yang ada di Tangerang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.