"Memang ada sperma, tetapi dari pemeriksaan sementara, tidak ada tanda kekerasan seksual di tubuh korban. Selaput darah di vagina korban utuh, tidak rusak," kata Sutarmo, Selasa (23/6/2015). [Baca: Polisi: Dugaan Pelaku Pembunuhan di Ciledug Mengarah ke Kakak Korban]
Dari hal tersebut, polisi menilai P tidak diperkosa oleh pelaku pembunuhan. Namun hal itu harus dibuktikan lebih lanjut dengan tes DNA sperma yang masih dilakukan hingga saat ini.
Tes DNA sperma sempat dinyatakan belum sempurna oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Metro Jaya beberapa waktu lalu.
Hasil dari penyempurnaan tes DNA rencananya akan keluar dalam minggu ini. Hasil tes itu akan memperkuat bukti polisi untuk menentukan siapa pelaku pembunuh P pada 7 Juni 2015 lalu.
Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti, hasil uji DNA sperma juga akan memperlihatkan motif sang pembunuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.