Sopir tembak itu, lanjut dia, terlihat dari peristiwa pemerkosaan terhadap karyawati oleh sopir angkot D01 (Ciputat-Kebayoran Lama). Selain berbuat asusila, kata Basuki, sopir tembak juga kerap ugal-ugalan di jalan.
Menurut dia, satu-satunya cara membuat aman para penumpang perempuan dengan menambah unit bus transjakarta. Sehingga keberadaan sopir angkot tembak bisa semakin berkurang.
"Semua (sopir) yang masuk transjakarta juga akan mendapat sertifikat. Jadi terjamin (kenyamanannya)," kata Basuki.
Perbaikan fasilitas transjakarta akan dilakukan secara bertahap. Basuki tak segan mengalokasikan public service obligation (PSO) hingga Rp 3 triliun kepada PT Transjakarta untuk pemberian pelayanan terbaik kepada warga ibu kota. Sehingga, lambat laun, warga akan meninggalkan angkot dan menggunakan transjakarta.