"Baru kok nih, awal puasa saya buka. Sekarang belum banyak orderan sih," kata Kuncoro (31), salah satu pedagang parsel.
Meski terbilang sederhana, kios parsel yang dibuka Kuncoro di atas trotoar itu terbilang cukup luas, hampir 3 meter persegi. Begitu juga dengan kios-kios parsel lain yang berdiri di sepanjang 500 meter trotoar itu.
Terpal berwarna biru bersangga bambu setinggi 2 meter menjadi atap kios mereka. Trotoar jalan yang sejatinya memiliki lebar sekitar 3 meter pun hanya bersisa seperlimanya karena sudah ditempati kios-kios tersebut.
Tak tampak petugas Satpol PP berjaga di sana. Beberapa pejalan kaki akhirnya terpaksa berjalan di bahu jalan karena tidak nyaman dengan trotoar yang sempit.
"Trotoarnya jadi sedikit buat jalan, mana banyak mobil parkir juga, padahal kan itu ada rambu dilarang parkir," kata Wiwit (19), salah seorang mahasiswa yang melintas di kawasan tersebut.
Dari pengamatan Kompas.com, kios-kios itu masih sepi pembeli. Sejumlah pedagang pun tampak lebih sibuk merangkai parsel.
Beberapa parsel yang sudah jadi mereka letakkan di bagian depan kios. Ada parsel berisi seperangkat cangkir dan perkakas pecah belah, parsel buah-buahan, serta parsel makanan dan minuman kaleng. Parsel-parsel itu dibanderol dengan harga mulai Rp 400.000 hingga jutaan rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.