Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Saja Perbedaan LRT, MRT, dan KRL?

Kompas.com - 03/07/2015, 07:50 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang berencana membangunan light rapid transit (LRT). Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menargetkan pembangunannya bisa dimulai pada tahun ini.

LRT sendiri merupakan moda transportasi berbasis rel. Dua kota di negara tetangga, Singapura dan Kuala Lumpur sudah sejak lama memiliki moda transportasi yang satu ini.

Data Land Transport Authority di Singapura menyebutkan saat ini di kota tersebut terdapat tiga rute LRT; sedangkan di Kuala Lumpur ada lima rute.

Secara kasat mata, LRT tidak jauh berbeda dengan kereta perkotaan lainnya, baik itu kereta rel listrik (KRL) Commuter Line ataupun mass rapid transit (MRT) yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Ketiganya sama-sama digerakan oleh aliran listrik dari bagian atas.

Ahok mengatakan jenis rel yang akan digunakan oleh LRT adalah jenis rel yang saat ini digunakan oleh KRL dan nantinya juga akan oleh MRT, yakni rel berukuran 1067 milimeter.

"Supaya interchange kereta bisa saling masuk, MRT sudah 1067, kereta api sudah 1067, masak mau diganti semua gara-gara kita LRT jadi lebar? Ini kan bukan mobil, kalau mau parkirin kereta merusak stooring kan mesti sama-sama," kata dia usai rapat di Kantor Wakil Presiden, Rabu (1/7/2015).

Meski memiliki banyak kesamaan, ada sejumlah perbedaan antara LRT, MRT, dan KRL. Berikut perbedaan-perbedaan tersebut.

Daya angkut (kapasitas)

Kapasitas LRT jauh lebih kecil dari MRT ataupun KRL. Ahok mengatakan LRT di Jakarta merupakan rangkaian kereta yang terdiri dari maksimal tiga kereta. Setiap rangkaian kereta hanya bisa mengangkut maksimal 628 orang penumpang.

Sedangkan kereta yang akan digunakan oleh MRT adalah rangkaian kereta yang terdiri dari maksimal enam kereta.

"Dalam sekali perjalanan, satu rangkaian kereta dapat mengangkut 1.950 penumpang. Dalam seharinya ditargetkan dapat mengangkut 173.000 penumpang," papar Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami beberapa waktu lalu.

Kapasitas MRT tersebut hampir sama dengan daya angkut KRL yang setiap rangkaian keretanya (terdiri dari 8 hingga 10 kereta) sanggup mengangkut 2.000 penumpang.

Perlintasan

Ada tujuh koridor LRT yang ditargetkan akan dibangun. Dua koridor yang akan dibangun terlebih dahulu dan ditargetkan sudah bisa beroperasi paling lambat tahun 2018 adalah Kebayoran Lama-Kelapa Gading dan Kelapa Gading-Kemayoran-Pesing-Bandara Soekarno-Hatta.

Semua perlintasan LRT di Jakarta direncanakan dibangun dengan jalur layang (elevated). Ini berbeda dengan perlintasan MRT yang dibangun dalam dua jenis, yakni layang dan bawah tanah (underground).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com