Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Yakin Warga Akan Semakin Puas dengan Layanan Pemprov DKI

Kompas.com - 06/07/2015, 11:06 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan reformasi birokrasi di Pemprov DKI sudah mulai berjalan. Hal ini terbukti dari keputusannya untuk menjadikan staf pejabat eselon serta mempromosikan pegawai eksternal untuk menjadi kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI.

Bahkan, ia mengaku akan banyak mempromosikan camat menjadi kepala dinas. Sebab, lurah dan camat merupakan birokrat yang mengenal lingkungannya serta selalu turun ke lapangan. 

"Makanya saya yakin lurah dan camat adalah tempat yang paling bagus menilai orang untuk melayani di lapangan termasuk pelayanan terpadu satu pintu (PTSP)," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (6/7/2015). 

Hal itu pula yang membuat Basuki bersama Joko Widodo saat menjabat sebagai Gubernur DKI melakukan seleksi terbuka pertama kali kepada jabatan lurah dan camat. Sebab, menurut dia, yang terpenting adalah pejabat DKI berperan sebagai pelayan kepada warga, terutama dalam hal PTSP.

Hal itu, lanjut dia, terbukti dari pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta Kartu Keluarga (KK) di kelurahan sudah tidak ada yang dipungut uang. Basuki mengklaim PTSP yang terdapat di masing-masing kelurahan, kecamatan, dan Wali Kota sudah seperti pelayanan satu pintu di bank. Ia meyakini, secara bertahap warga DKI semakin puas terhadap pelayanan pemerintah DKI.

"Artinya program reformasi birokrasi kami sudah mulai berjalan. Terus BUMD juga saya mulai ganti yang profesional, saya tidak pernah titip orang saya atau partai saya buat masuk jadi keanggotaan BUMD, semua melalui tes dan sistem," kata Basuki. 

Berharap pada generasi muda Pemprov DKI

Dalam pelantikan pejabat eselon II Jumat (3/7/2015) lalu, Basuki banyak mengambil Lurah dan Camat masuk ke dalam struktur SKPD. Mulai dari mantan Lurah Gondangdia Susan Jasmine Zulkifli yang dilantik menjadi Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI.

Kemudian mantan Camat Kepulauan Seribu Utara Edy Junaedi Harahap yang dilantik menjadi Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) DKI, mantan Camat Jatinegara Andry Yansyah yang dilantik menjadi Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI, mantan Camat Tambora Isnawa Adji serta mantan Wakil Camat Tambora Ali Maulana Hakim yang menjabat sebagai Kepala serta Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI.

"Pak Isnawa pas jadi Wakil Kadis Kebersihan, dia lapor terus sungai-sungai bersih dari sampah, sudah enggak ada lagi tumpukan sampah di sungai besar Jakarta," kata Basuki. 

Pejabat yang dilantik Basuki pun berasal dari kalangan muda. Isnawa Adji merupakan PNS DKI kelahiran 1977, kemudian kepala dinas lain ada yang kelahiran 1973 dan 1974. Sehingga Basuki berharap penuh kepada generasi muda tersebut.

Saat melantik mereka, Basuki mengatakan akan ada dua risiko yang diterima ketika menjabat sebagai Kepala SKPD. Pertama, apabila mereka terbukti tidak berkinerja baik, akan langsung dijadikan staf dan selesai karier mereka di Pemprov DKI. Kedua, Basuki meminta mereka tidak berpikir untuk "bermain" APBD DKI.

"Jangan pernah berpikir kalian main-main mau nyolong Rp 10 miliar saja deh. Tapi enggak apa-apa, coba saja main sama saya, saya akan buru hartamu sampai habis," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com