"Ini petugas yang bersihin-nya mana? Kenapa dibiarkan banyak ranting. Sampahnya masukin ke plastik sampah dong," kata Ratna saat melakukan sidak ke TPU Karet Bivak, Kamis (9/7/2015) siang.
Beberapa saat kemudian dua orang petugas datang menghampiri makam yang terletak tak jauh dari gerbang masuk TPU itu. [Baca: Di TPU Karet Bivak, PKL Berdagang di Atas Kuburan]
"Iya bu ini bakal kita bersihin, pasti. Enggak mungkin enggak kita bersihin," kata salah satu petugas sambil membawa cangkul dan sapu lidi untuk membersihkan makam tersebut.
Menurut Kosasih, pengelola TPU Karet Bivak, kurang tertatanya kebersihan di makam seluas 16,1 hektar itu disebabkan karena terbatasnya jumlah pegawai harian lepas (PHL) untuk merawat seluruh area makam.
Saat ini hanya ada 17 orang PHL yang bekerja di sana. "PHL masih kurang, cuma ada 17 orang yang resmi, sedangkan TPU ini luasnya 16 hektare," kata Kosasih di sela-sela sidak, Kamis (9/7/2015).
Menanggapi hal tersebut, Ratna meminta pengelola makam untuk melapor bila merasa kekurangan petugas untuk merawat makam.
Ia juga berencana untuk mengevaluasi Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat agar sejumlah makam lain tidak kekurangan perawatan seperti di TPU Karet Bivak.
"Kalau emang perlu tambah petugas ya kita sesuaikan anggarannnya. Kepala sudinnya juga akan kita evaluasi. Kita kasih teguran lisan dulu. Kita juga akan coba benahi makamnya, lampu-lampunya juga akan ditingkatkan penerangannya," kata Ratna.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.