Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2015, 16:26 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi A DPRD DKI Syarif menyetujui gagasan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang ingin merampingkan unit pelaksana teknis (UPT) di lingkup Pemerintah Provinsi DKI. Padahal, selama ini Syarif sering menentang kebijakan yang dibuat Basuki.

"Saya setuju itu. Memang sudah lama digagas, cuma kok lama ya? Kenapa Ahok baru nyadar sekarang ya? Memang terlalu gemuk itu," ujar Syarif di Gedung DPRD, Rabu (15/7/2015).

Menurut Syarif, pegawai DKI saat ini sudah terlalu banyak. Hal tersebut berdampak pada efektivitas kerja di dalam instansi pemerintahan. Ketika melakukan perampingan, kata Syarif, pekerjaan pun menjadi semakin efektif.

Basuki berencana mengganti UPT yang ada dengan memperbanyak pekerja harian lepas (PHL). Mengenai hal itu, Syarif mengatakan dulu pernah ada gagasan untuk mewadahi semua PHL dalam satu UPT. UPT tersebut yang akan bertanggung jawab atas semua PHL. Hal tersebut, kata Syarif, juga demi efektivitas kerja dalam pemerintahan.

"Nah, sekarang baru ngerasain kan. Kepusingan," ujar Syarif.

Sebelumnya, Basuki kembali akan merombak jajaran birokrasi. Setelah merombak jajaran pejabat eselon II setingkat kepala dinas, kepala badan, kepala biro, dan wali kota seusai libur hari raya Idul Fitri, Gubernur akan menghilangkan banyak UPT.

Kepala UPT adalah pejabat setingkat eselon III. Birokrasi yang didominasi oleh pegawai fungsional daripada struktural ini telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Ahok pun memilih memperbanyak PHL ketimbang UPT.

"Nanti mungkin banyak UPT yang digabung. Sekarang kan kami sudah terapkan sistem TKD (tunjangan kinerja daerah) dinamis, kamu kalau kurang kerjaan juga rugi kan. Otomatis kalau (UPT) digabung-gabungin, kerjaan kamu jadi banyak," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Ribuan Buruh Akan Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja di Depan MK dan Istana Negara

Hari Ini, Ribuan Buruh Akan Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja di Depan MK dan Istana Negara

Megapolitan
360 Pedagang Bakal Menempati Pasar Jambu Dua Bogor Usai Direvitalisasi

360 Pedagang Bakal Menempati Pasar Jambu Dua Bogor Usai Direvitalisasi

Megapolitan
Buruh Bangunan di Koja Tewas Tertimpa Tembok Saat Sedang Bekerja

Buruh Bangunan di Koja Tewas Tertimpa Tembok Saat Sedang Bekerja

Megapolitan
Senyum Semringah Yono Usai Antar Anak Bungsunya ke SDN 07 Pasar Baru...

Senyum Semringah Yono Usai Antar Anak Bungsunya ke SDN 07 Pasar Baru...

Megapolitan
PSI Jakarta Barat Usulkan Kaesang, Heru Budi hingga Deddy Corbuzier Maju Pilkada DKI 2024

PSI Jakarta Barat Usulkan Kaesang, Heru Budi hingga Deddy Corbuzier Maju Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Orangtua Siswa SDN kebayoran Lama 12: Urus PPDB Enggak Ada yang Ribet, Sehari Jadi

Orangtua Siswa SDN kebayoran Lama 12: Urus PPDB Enggak Ada yang Ribet, Sehari Jadi

Megapolitan
Bamus Betawi 1982 Usulkan 5 Tokoh Maju pada Pilkada Jakarta, Salah Satunya Ketum FBR

Bamus Betawi 1982 Usulkan 5 Tokoh Maju pada Pilkada Jakarta, Salah Satunya Ketum FBR

Megapolitan
Cerita Orangtua Siswa yang Anaknya Sempat Tak Lolos PPDB karena Faktor Usia

Cerita Orangtua Siswa yang Anaknya Sempat Tak Lolos PPDB karena Faktor Usia

Megapolitan
Hari Pertama Masuk Sekolah di SDN Palmerah 15 Pagi, Banyak Orangtua Antar Anaknya hingga ke Kelas

Hari Pertama Masuk Sekolah di SDN Palmerah 15 Pagi, Banyak Orangtua Antar Anaknya hingga ke Kelas

Megapolitan
Faldo Maldini Mengaku Sudah Kantongi Dukungan dari 5 Parpol untuk Maju Jadi Bakal Calon Wali Kota Tangerang

Faldo Maldini Mengaku Sudah Kantongi Dukungan dari 5 Parpol untuk Maju Jadi Bakal Calon Wali Kota Tangerang

Megapolitan
Seorang Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Masjid Koja Jakarta Utara

Seorang Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Masjid Koja Jakarta Utara

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 8 Juli 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 8 Juli 2024

Megapolitan
Keriuhan Hari Pertama Masuk Sekolah di SDN 05 dan 07 Pasar Baru

Keriuhan Hari Pertama Masuk Sekolah di SDN 05 dan 07 Pasar Baru

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 8 Juli 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 8 Juli 2024

Megapolitan
Selama Oknum Polisi Tertangkap Pungli Tak Dipecat, Kelakuannya akan Begitu-begitu Saja

Selama Oknum Polisi Tertangkap Pungli Tak Dipecat, Kelakuannya akan Begitu-begitu Saja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com