Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perombakan Jabatan ala Ahok Dinilai Tidak Efektif

Kompas.com - 20/07/2015, 16:10 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perombakan jabatan yang sering dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilai tidak efektif.

Pegawai yang dipilih menjabat jabatan tertentu hanya punya waktu singkat untuk mengerjakan pekerjaannya yang cukup banyak. Sedangkan untuk membenahi permasalahan di Jakarta, tidak mungkin dilakukan dalam waktu singkat.

"Dalam waktu kurang dari tiga tahun, kepala dinas dan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) ganti empat kali. Ahok tidak punya kepercayaan terhadap anak buahnya. Gimana anak buahnya bekerja kalau dicurigai terus," kata anggota Panitia Seleksi (Pansel) Eselon I dan II Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Nirwono Joga kepada Kompas.com, Senin (20/7/2015).

Sebagai anggota Pansel, Joga melihat kebanyakan pegawai yang dipilih Basuki di suatu jabatan mengalami kesulitan mengerjakan tugas hanya dalam waktu enam bulan. Padahal, Pansel menilai mereka berpotensi memajukan Jakarta di tempat yang dibidanginya.

Menurut Nirwono, ada beberapa fase ketika seseorang menempati jabatan tertentu. Pertama-tama, mereka harus saling mengenal rekan kerjanya dan beradaptasi dengan lingkungan kerjanya.

Tidak bisa baru menjabat sebagai kepala dinas langsung memerintah berbagai macam hal tanpa komunikasi yang baik terhadap anak buahnya.

Terlebih, orang-orang hasil perombakan jabatan tidak bisa berbuat banyak karena anggaran sudah ditetapkan dari awal.

"Niat Ahok bagus, tapi tidak semudah mengganti komposisi itu dalam waktu singkat. Bayangkan, waktu hanya enam bulan. Mereka berpotensi, tapi waktu terbatas. Orang duduk, malah disuruh lari," tutur Joga.

Dalam waktu dekat, Basuki akan kembali merombak jabatan meski bukan secara besar-besaran seperti yang terakhir dilakukan. Anggota Pansel juga ditugaskan untuk mencari kandidat di lingkungan Pemprov DKI dari Eselon III untuk menempati jabatan di Eselon II dan Eselon I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com