"Binatang buas harusnya dijinakkan oleh pawang yang cakap dan sabar. Kalau sifatnya lebih buas, malah jadinya bisa dimangsa," ujar Sani, sapaan Triwisaksana, kepada Kompas.com, Selasa (21/7/2015).
Jika Jakarta dianalogikan sebagai hutan belantara dan penduduknya sebagai binatang yang buas, kata Sani, pawang dari semua itu haruslah orang yang cakap, tegas, dan sabar. Dia tidak setuju dengan penggunaan kata "buas".
Menurut dia, kebuasan hanya menghasilkan menang dan kalah. Sementara berhadapan dengan warga Jakarta bukanlah mengenai hal itu. Kebijaksanaan pemimpinlah yang paling dibutuhkan.
"Memimpin Jakarta tidak butuh kebuasan, tapi ketegasan. Karena buas hanya mengenal hukum rimba menang atau kalah. Sementara tegas bisa diseimbangkan dengan sisi bijaksana dari sang pemimpin. Itu yang diperlukan," ujar Sani.
Sebelumnya, mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso memberikan sejumlah pesan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, yang berkunjung ke kediamannya di Jalan Kalimanggis, Cibubur, Bekasi, Jumat (17/7/2015). Sutiyoso berpesan agar pemimpin Jakarta bersikap tegas kepada penduduknya.
"Jakarta itu kan ibarat belantara gitu ya, isinya itu binatang buas semua. Jadi saya pesan, Gubernur sama Wagub lebih buas dibanding binatang-binatangnya," kata pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara itu. (Baca: Sutiyoso: Jakarta Isinya "Binatang Buas" Semua, Gubernur Harus Lebih Buas)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.