Enzen menjelaskan, sebagian sepatu dan sandal yang dijual di Pasar Taman Puring adalah barang reject. Sepatu dan sandal reject termasuk barang ori (original/asli) yang dibuat produsen sepatu resmi. Namun, karena produksinya kurang sempurna, sepatu dan sandal itu tidak lulus quality control (pengecekan kualitas).
Oleh pedagang, barang reject dibawa ke tukang permak untuk diperbaiki. Sepatu dan sandal itu lalu dijual murah. Beda harga sepatu ori di mal dan di pasar Rp 300.000-Rp 500.000 per pasang. "Meski murah, sepatu yang dijual bukanlah sepatu murahan," kata Enzen.
Selain barang reject, ada juga barang yang diakui palsu tetapi tetap berkualitas, yang biasa disebut KW. Ada kategorisasi barang KW, makin menyerupai aslinya, harga makin mahal.
Tingkat kemiripan sepatu KW Super bisa mencapai 90-95 persen. Barang KW Super dibuat dengan kualitas bahan, pewarna, jahitan, dan detail rancangan yang tergolong bagus. Karena nyaris sama dengan sepatu asli, harganya lebih mahal dibandingkan barang KW 1 dan KW 2.
"Barang-barang KW Super biasanya buatan Tiongkok. Bentuknya sulit dibedakan karena nyaris sama dengan sepatu dan sandal ori. Setelah dipakai, baru ketahuan barang itu aspal," kata Enzen. Menurut dia, barang asli bisa tahan dipakai bertahun-tahun, sedangkan barang asli tapi palsu (aspal) mudah rusak.
"Barang ori dibuat menggunakan mesin sehingga ukurannya sempurna. Alur jahitan dibuat sangat teliti. Kalau barang KW dibuat manual, jadi peluang kesalahannya besar," tutur Fay (28), pedagang sepatu.
Fay menunjukkan sepasang sepatu lari mirip Air Force 1 Nike. Warna sepatunya perpaduan biru muda dan abu-abu dengan logo Nike berwarna putih. Sekilas, sepatu itu kelihatan seperti asli. Tetapi, bila diperhatikan, permukaan telapak sepatu itu kasar dan keras. Padahal, permukaan telapak Air Force 1 Nike asli empuk dan nyaman.
Bahan sepatunya pun berbeda. Sepatu ori terbuat kulit asli yang lembut. Kalau sepatu aspal, bahannya bukan kulit asli.
Jika sepatu asli di mal seharga Rp 500.000 atau lebih per pasang, versi KW di Tampur Rp 150.000 per pasang. Dalam sehari, Fay dan adiknya, Airil (20), menjual 200 pasang sepatu olahraga KW itu.
Meski kebanyakan sepatu yang dijual di kiosnya adalah barang KW, Fay juga menjual sepatu ori. Harganya Rp 1,5 juta-Rp 2,5 juta per pasang. Sepatu ori buatan Vietnam tidak dipajang di kios, melainkan disimpan di tempat khusus. "Hanya kalangan tertentu saja yang mau membeli sepatu ori. Masyarakat biasa cukup puas beli barang KW karena harganya terjangkau," kata pria yang meneruskan usaha dagang orangtuanya itu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan