"Waktu zaman Belanda itu di belakang Ciliwung ada yang namanya Vila Nova. Keren banget vilanya tau enggak. Maksud saya kenapa gak kita ambil kembali? Nah kita pingin kalau tanahnya punya kita, kenapa kita enggak bangun kembali? Jadi kita ingin Ciliwung ini jadi aset, tempat wisata, konservasi," ujar Basuki di Balai Kota, Jumat (24/7/2015).
Basuki mengatakan dibutuhkan banyak pihak untuk mewujudkan hal ini. Selain dua komunitas tersebut, dinas-dinas terkait juga harus saling membantu.
Basuki mengatakan segala upaya tersebut layak untuk dilakukan sebab Kali Ciliwung termasuk aset Pemprov DKI. Basuki bermimpi ingin membuat Kali Ciliwung terlihat hijau dan asri sehingga layak dijadikan tempat wisata.
"Khusus yang di hulu, saya enggak pingin ada sheet pile, pingin betul-betul alami. Kalau gitu kan bagus," ujar dia.
Namun ada beberapa hal yang harus dibereskan untuk mewujudkan rencananya itu. Dia harus memindahkan orang-orang yang terlanjur menetap di sekitar Kali Ciliwung.
Memang, kata Basuki, sejak dulu kawasan Ciliwung sudah banyak disinggahi orang. Akan tetapi saat ini daya tampung Kali Ciliwung sudah penuh.
"Tentu orang-orang itu harus dipinggirin. Tapi bagaimana? Mesti keluarin pergub, berarti ada kerahiman nih untuk orang-orang ini. Kalau mereka enggak mau ya mesti kita paksa," ujar Basuki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.