"Saya kira justru Pemprov DKI perlu juga membantu anggaran Kantor BIN yang saat ini dipimpin oleh mantan Gubernur DKI, Bang Yos (Sutiyoso)," ujar Sani (sapaan Triwisaksana), ketika dihubungi, Senin (27/7/2015).
Sani mengatakan, hal tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui lebih awal potensi ancaman yang mungkin terjadi di Jakarta. Sehingga, Pemprov DKI bisa mengantisipasi ancaman tersebut dengan lebih baik.
Keanekaragaman penduduk serta masalah yang ada di Jakarta membuat badan intelijen perlu mengawasi dengan khusus. "Agar antisipasi informasi intelijen terhadap ancaman dan kerawanan sosial di Jakarta terdeteksi lebih dini," ujar Sani.
Sebelumnya, DKI memberi hibah kepada Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) sebesar Rp 30 miliar diberikan pada Jumat (24/7/2015) lalu.
Beberapa institusi militer lain yang juga telah mendapat hibah dari DKI, seperti: Mabes TNI Rp 15,2 miliar, Mabes TNI AD Rp 3,2 miliar, Kodam Jaya Rp 38,6 miliar, Kopassus Rp 750 juta, Koarmabar TNI AL Rp 5,9 miliar, Koops TNI AU Rp 4,8 miliar, Kostrad Rp 30 miliar, dan Brimob Polda Metro Jaya Rp 3,1 miliar. Adapun pemberian hibah tersebut dimaksudkan untuk pengamanan ibu kota, khususnya ketika terjadi huru-hara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.