"Saya tadi sempat bingung datang ke sini, bagaimana saya datang jangan marah. Karena orang kampung, 'korslet', ngomong yang tidak baik. Ya sudah, saya marah-marah di WC saja, tadi di kamar mandi," kata pria yang akrab disapa Ahok itu saat membuka acara tersebut.
Basuki pun menceritakan bahwa sebelum membuka pameran buku, dia menerima orangtua siswa yang mengeluhkan mahalnya harga buku tulis, alat tulis, dan perlengkapan sekolah lainnya dalam pameran tersebut.
Keluar dari Balai Kota, Basuki terlihat tanpa senyum. Bahkan, dia seharusnya membuka pameran pada pukul 16.00, tetapi baru tiba pada pukul 16.30.
Awalnya, Ahok sudah banyak mengonsepkan hal-hal yang akan disampaikan pada pameran itu. Ia berpikir, bila tahun lalu pameran yang sama dikunjungi 350.000 orang, lalu jika tahun ini ditambah 489.000 peserta Kartu Jakarta Pintar (KJP), maka para pembeli seharusnya mendapat potongan harga lebih banyak karena penjualan akan lebih banyak.
"Akan tetapi, apa yang terjadi di pedagang sini, otaknya juga muter yang pedagang di sini. Tidak usah orang lain belanja saja, saya sudah mendapat pembeli melebihi tahun lalu, 489.000 orang, dan ada salah komunikasi dari para guru."
"Guru ini baik. Kalau tidak belanja di sini, maka tidak dikasih KJP lagi. Padahal, (harga) barang di sini yang dijual kurang ajar. Harganya lebih mahal daripada di pasar," ungkapnya.
Pernyataan Ahok tersebut diamini orangtua yang mendengarkan sambutannya.
"Ini menurut saya kurang ajar. Ini mau mengais keuntungan dari orang yang tidak mampu," ucapnya.
Ia pun melihat sebuah bon yang sudah dipegangnya dari orangtua siswa yang sudah belanja pada pameran tersebut. Ia menuturkan, pulpen satu boks saja di pasaran bisa dibeli dengan harga Rp 30.000, sementara dalam pameran tersebut dihargai Rp 40.000.
"Kalau harga sama saja saya kecewa, apalagi lebih mahal. Buku tulis Campus di sini Rp 42.000, di pasaran hanya Rp 37.000, lebih mahal Rp 5.000 malahan. Ini saya cek ini. Lalu ada lagi satu pack buku gambar, di sini Rp 55.000, di Asemka atau Tanah Abang gitu ya, di pasar pagi, hanya Rp 27.000. Jadi, ini tidak pantas. Harusnya di sini lebih murah," ucapnya. (Adu Suhendi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.