Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Sebut Gelaran Jakbook Lebih Mirip Pasar Kaget

Kompas.com - 28/07/2015, 16:41 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa perempuan paruh baya tampak kesal saat akan membeli pakaian seragam Sekolah Dasar di Jakbook & Edu Fair 2015 Plaza Timur Senayan, Selasa (28/7/2015). Sebab, tidak ada petugas maupun panitia yang berkenan memberikan informasi mengenai tata cara pembelian seragam tersebut.

Mereka pun bingung tidak ada gerai yang jelas tempat mendapatkan seragam. "Itu kita disuruh catat di kertas berapa banyak seragam dan ukurannya. Nanti dikumpulkan ke orang yang di tengah-tengah kerumunan itu. Saya saja enggak tahu berapa harga seragamnya. Pada berebut, enggak bisa tanya langsung ke orang itu, itu saja susah banget kasih ke dia gara-gara rebutan," kata Nunu (39), salah seorang pengunjung yang ingin membeli seragam untuk anaknya yang masih SD.

Nunu yang datang bersama enam orang tetangganya juga kecewa dengan pengelolaan Jakbook & Edu Fair yang tidak nyaman. [BacaIni Alasan Gangguan Transaksi E-money Bank DKI di Jakbook]

Menurut Nunu, gelaran tersebut lebih mirip pasar kaget karena banyak yang berebut dalam mendapatkan sebuah barang.

"Seharusnya ada petugas yang mengatur jalurnya, atau ini tempat acaranya dibikin di tempat yang lebih besar. Yang datang kan se Jakarta," ujarnya.

Dari amatan Kompas.com, sejumlah area Jakbook tampak penuh sesak. Aksi dorong beberapa kali terjadi karena akses ke sejumlah gerai tertahan karena menumpuknya pengunjung yang ingin berbelanja di salah satu gerai. [Baca: Kecewa dengan Jakbook Fair, Ahok Berencana Lakukan Ini]

Sejumlah pengunjung yang duduk di pinggir-pinggir gerai juga membuat pengunjung lain tidak leluasa berjalan mencari gerai perlengkapan sekolah yang dibutuhkannya.

Sisi, salah satu pengunjung yang datang dari daerah Utan Kayu juga merasa tak nyaman di Jakbook & Edu Fair. Selain karena sangat padat, beberapa gerai juga tidak mencantumkan harga produk mereka.

Petugas yang ada di gerai tersebut juga tak sebanding dengan pengunjung yang mampir. "Semuanya jadi menerka-nerka, mau tanya harus menerobos kerumunan orang dulu. Mau beli antreannya panjang. Mau bayar antreannya lebih panjang, itu saja tadi masa ada yang bilang kalau pesan baju seragam sekarang baru bisa ambil besok," kata Sisi.

Sementara itu, pihak Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) meminta maaf atas gelaran Jakbook & Edu Fair 2015 yang belum berjalan maksimal.

Sebab, persiapan untuk gelaran tersebut juga terkendala waktu. "Sebenarnya kami sudah akan menggelar di Istora Senayan seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi karena pencairan KJP masih terkendala waktu itu, jadi kami akhirnya memilih menggelarnya di sini. Tetapi kami meminta maaf dan tetap berkomitmen untuk melakukan yang terbaik," kata Efrizal Sinaro, Ketua IKAPI DKI Jakarta saat sesi konferensi pers Jakbook di Plaza Timur Senayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Kenangan Masa Kejayaan Manusia Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Dulu Bisa Bangun Rumah, Kini Makan Pun Susah

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com