Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara Basuki Tjahaja Purnama dan Abraham Lunggana

Kompas.com - 31/07/2015, 07:40 WIB

KOMPAS - Kamis (30/7) siang, sebanyak 3.123 kali kicauan yang menggunakan frasa "Lulung Ahok" lalu lalang di linimasa media sosial Twitter. Jumlah itu dihitung layanan aplikasi Topsy selama 20 jam terakhir sejak sebelum pukul 13.28 WIB.

Perseteruan antara Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana atau Lulung terkait pemeriksaan kasus dugaan korupsi pengadaan alat uninterruptible power supply (UPS) menjadi pemicunya.

Seperti dikutip dari portal berita Kompas.com, Ahok telah diperiksa Bareskrim Polri pada Rabu (29/7) lalu dalam kapasitasnya sebagai saksi dalam kasus tersebut. Tetapi, pemeriksaan Ahok sebagai saksi tersebut turut pula memicu komentar dari Lulung.

Salah satunya, seperti disebutkan Lulung ialah tentang keyakinannya bahwa Ahok punya potensi besar untuk menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Lulung, seperti diwartakan di laman kompas.com menyebutkan bahwa Ahok tidak melakukan tindakan pencegahan korupsi pada pemerintahan yang dipimpinnya.

Perseteruan antara Ahok dan Lulung ini merupakan babak baru "perang" kata-kata antarkeduanya di media. Ini setelah selama beberapa waktu sebelumnya, relatif tidak terdengar perseteruan antara dua tokoh pemimpin politik tersebut.

Tentu saja sebagian pengguna Twitter merespons beragam atas perkembangan baru tersebut. Pengguna akun @vynavinaa misalnya, saat ia menulis: Ahok vs Haji Lulung #season2 ??.

Pemakai akun @JBuniman mengatakan: Ogut bukan ahok lovers dan Ogut jg bukan lulung haters ibarat nonton film action pasti ada sosok Hero and zero, jadi penonton pny hak menilai.

Hingga lepas Kamis siang, penggunaan kata "Lulung Ahok" cenderung masih terus mengalami peningkatan. Ini termasuk keberadaan sejumlah konten komersial yang turut memanfaatkan popularitas penggunaan kata "Lulung Ahok" itu. (Ingki Rinaldi)


___________________________
Berita ini juga ditayangkan di Kompas Siang edisi Kamis, 30 Juli 2015. Tautannya dapat dibaca di sini: Antara Basuki Tjahaja Purnama dan Abraham Lunggana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com