Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Spanduk Larangan Go-Jek dan Grab Bike Sudah Dicabut

Kompas.com - 03/08/2015, 15:51 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Maraknya spanduk-spanduk mengenai larangan ojek berbasis aplikasi, seperti Go-Jek dan Grab Bike, memasuki wilayah pangkalan ojek konvensional menjadi perhatian sendiri bagi berbagai pihak. Untuk mengantisipasi perselisihan antara keduanya, polisi mengklaim telah melakukan sosialisasi kepada ojek pangkalan.

"Itu (spanduk) sudah kita lepas, bukan (oleh) polisi, tetapi mereka sendiri," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Jakarta, Senin (3/8/2015).

Selama ini, kata Iqbal, polisi sudah melakukan imbauan dan pengertian bahwa itu melanggar hukum dan memprovokasi. Mereka kemudian berinisiatif untuk melepasnya.

Untuk diketahui, beberapa daerah yang sempat dipasang spanduk larangan adanya Go-Jek salah satunya ialah di Kalibata City. [Baca: Kata Polisi soal Adanya Indikasi "Oknum Penguasa" Pangkalan Ojek]

Iqbal menambahkan, saat ini Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian memberikan atensi terhadap potensi gangguan keamanan tersebut.

Polisi menyebut saat ini motif aksi tersebut merupakan kecemburuan terhadap pengambilan pelanggan.

"Untuk itu, Pak Kapolda menyampaikan agar mengantisipasi di titik-titik rawan di pangkalan-pangkalan ojek di jalan. Kita memperkuat patroli, babinkamtibmas melakukan penyuluhan, dan kita menjaga titik-titik rawan itu," kata Iqbal.

Selain itu, masalah perselisihan ojek konvensional dan ojek berbasis aplikasi ini juga dibahas dengan instansi terkait, termasuk Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta. Hal ini dilakukan agar bisa terakomodasi dalam penyelesaiannya.

Sementara itu, Kepala Dishubtrans DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan tengah merumuskan dasar hukum untuk operasional ojek di Jakarta.

Selain itu, Dishubtrans DKI juga menganalisis bagaimana dampak operasional ojek terhadap angkutan umum lainnya di Jakarta.

"Kemungkinan (pemberian izin) sebesar apanya saya belum bisa bilang. Yang penting, saya mendapat masukan dari Dirlantas Polda Metro Jaya kalau kami harus mencari dasar hukumnya dulu. Intinya, kalau saya, jangan terlalu gegabah," kata Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com