Sebetulnya, menurut Tumpas, kalau semua warga sadar pentingnya berpartisipasi menjaga keamanan lingkungan, tak terlalu mahal untuk membangun sarana dan sistem keamanan di lingkungan.
Keamanan lingkungan kembali menjadi isu hangat karena pencurian, perampokan, hingga pembunuhan terhadap penghuni rumah beberapa kali terjadi di Depok dan sekitarnya. Peristiwa terkini ialah perampokan yang menewaskan jurnalis lepas, Noer Baety Rofiq (44), di kediamannya di kompleks perumahan Bojong Depok Baru (Gaperi), Kedung Waringin, Bojong Gede, Kabupaten Bogor.
Kepala Polres Kota Depok Komisaris Besar Dwiyono mengatakan, kasus pembunuhan Noer Baety dan kasus-kasus pencurian di perumahan menandakan perlunya evaluasi sistem pengamanan lingkungan. Keterlibatan masyarakat mutlak diperlukan serta idealnya terintegrasi dan tersinergi dengan kekuatan aparatur keamanan.
Menurut Dwiyono, secara umum kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukumnya kondusif. Berdasarkan data untuk kasus pencurian biasa, laporan yang masuk 20-22 kasus per bulan, yang biasanya terjadi di warung atau toko, yang sifatnya tidak meresahkan masyarakat secara luas.
Dalam kasus-kasus tersebut, ada faktor kelalaian juga dari pemilik atau kurangnya keamanan di lingkungan sekitar. "Ini yang perlu kami optimalkan ke masyarakat agar masyarakat bisa peduli dan berpartisipasi menciptakan kamtibmas kondusif di lingkungan masing-masing. Sebab, tanpa partisipasi dan dukungan seluruh masyarakat, Polri tak mungkin bisa sendiri melakukan penciptaan dan pemeliharaan kamtibmas kondusif," katanya. (BRO/RTS)
--------------
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Selasa, 4 Agustus 2015, dengan judul "Berbagai Inisiatif Warga Menjaga Keamanan Lingkungan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.