Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabel Senilai Rp 6 Miliar Digelapkan

Kompas.com - 19/08/2015, 19:16 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat gulungan kabel fiber optik dan delapan gulungan kabel Telkom milik PT SPI digelapkan saat hendak diantarkan ke Lubuk Pakam dan Padang. Kedua barang tersebut jika dinilaikan mencapai Rp 6,3 miliar.

Kasus ini ditelusuri setelah ada laporan penggelapan dari PT SPI ke Direktorat Reserse Krimnal Umum pada 18 Mei 2015. IZ awalnya menggelapkan empat kabel fiber optik pada 7 Mei 2015. Ia merencanakan dengan enam temannya, SH, RS, PR, JN (DPO), IS (DPO), DL (DPO), DM (DPO), dan PN (DPO).

"IZ ditelepon oleh WY, pegawai PT SPI untuk mengantarkan empat kabel fiber optik ke Lubuk Pakam dengan biaya operasinonal Rp 12 juta," kata Kepala Unit 5 Subdit Jatanras Polda Metro Jaya Komisaris Buddy Towoliu di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Namun, di tengah perjalanan menuju Lubuk Pakam, IZ dan teman lainnya berencana menggelapkan ke Cilegon.

Di Cilegon, empat kabel fiber optik yang dibawa dari Balaraja tersebut dipindahkan ke truk tronton dengan plat B 9889 JI. "Dari sana kemudian dibawa ke Cileungsi untuk digelapkan," kata Buddy.

Setelah dicari-cari penadahnya, akhirnya dapat dan mereka membeli empat gulung kabel fiber optik tersebut seharga Rp 32 juta.

Seakan tak kapok, IZ dan SH kembali berulah. Pada tanggal 15 Mei 2015, keduanya kembali menggelapkan delapan kabel Telkom milik PT SPI bernilai Rp 2,1 miliar.

Kali ini, IZ dan SH melakukan penggelapan setelah mengambil delapan gulungan kabel tersebut dari Cileungsi. Tujuan awal yakni menuju ke Padang. "Di tengah perjalan mereka menukar truk di Rest Area Serpong," kata Buddy.

SH kemudian menghubungi RS untuk mencari penadah. Keduanya pun akhirnya bertemu penadah berinisial DL, lewat penghubungnya IS.

"Kabel tersebut dijual di Kawasan Berikat Nusantara seharga Rp 42 juta," kata Buddy. Empat orang tersangka, yakni IZ, RS, PR dan SH ditangkap pada 31 Juli 2015. Sedangkan lima orang lainnya, JN, IS, DL, DM, dan PN masuk dalam daftar pencarian orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com