"Waktu tembakan gas air mata kena semua. Anak-anak lari keluar semua ketakutan. Udah ke mata, pada perih," ujar Linda, salah satu guru SDN Balimester.
Hal itu berlangsung saat terjadi bentrokan petugas dan warga Kampung Pulo sekitar pukul 09.00 WIB pagi tadi. Mereka langsung berlari dan hendak meninggalkan gedung sekolah. Oleh karena anak-anak ketakutan, guru-guru pun akhirnya memperbolehkan mereka pulang.
"Sebenernya kita enggak ngebubarin, tapi anak-anak pada ketakutan semua," ujar Linda.
Namun, guru-guru SDN Balimester tidak mengizinkan mereka keluar gerbang sekolah sebelum orangtua atau kerabat mereka datang menjemput. Salah satu guru yang bertugas di depan gerbang sekolah pun berulang kali mengingatkan siswa-siswinya.
"Kamu jangan keluar dulu, kamu belum dijemput kan," kata si guru.
Pantauan Kompas.com, anak-anak yang belum dijemput menunggu di depan gerbang sambil menangis. Pipi mereka pun tampak diolesi pasta gigi.
Salah satu orangtua siswa yang menjemput anaknya, Eva, menyebutkan, sekolah biasanya dibubarkan sekitar pukul 10.30 WIB. Namun, hari ini mereka diperbolehkan pulang sejak pukul 09.15 WIB.
"Pada nangis semua anak-anak di kelas, pedes banget," ujar warga asal Gang Banten, Pasar Jatinegara, tersebut.
Beberapa orangtua siswa yang datang menjemput pun tampak panik karena mengkhawatirkan anak-anak mereka. (Nursita Sari)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.