Meski ditutup, warga sekitar yang rumahnya di sisi timur jalan masih bisa mengakses jalan tersebut dengan berjalan kaki menuju rumah mereka.
Namun gas air mata yang ditembakkan polisi saat bentrok pada Kamis (20/8/2015) pagi masih tercium warga yang melintas di jalan tersebut.
Hembusan angin tak kunjung menghapus sebaran gas air mata. Tak sedikit warga yang mengerinyitkan mata dan hidung saat lewat.
"Adek beli masker dulu, kalau enggak, di dalam rumah saja. Gas air matanya masih bersisa," kata seorang perempuan pada anaknya, letak rumah mereka hanya beberapa meter dari jalan raya Jatinegara Barat.
Sementara itu, penggusuran permukiman warga Kampung Pulo terus berlangsung hingga Kamis siang. Satu unit ekskavator berwarna kuning dioperasikan untuk meratakan bangunan semi permanen yang ada di bantaran kali.
Sejumlah bangunan permanen dua lantai di atas tanah bantaran kali itu juga tidak luput dari kerukan ekskavator. Puluhan petugas satpol PP pun menduduki sebagian area permukiman yang telah berhasil diratakan ekskavator.
Meski penggusuran mulai berlangsung lancar, para polisi tampak masih bersiaga di sisi-sisi jalan Jatinegara Barat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.