"Saya kan buka warung waktu di sana. Pindah ke sini otomatis enggak bisa lagi. Tinggal di rusun kita kan enggak bisa bikin warung lagi. Padahal warung itu lumayan buat tambah-tambah penghasilan," ujar Safiyah di Rusun Jatinegara Barat, Jumat (21/8/2015).
Hal yang sama diakui penghuni lainnya, Rika. Orangtua Rika sampai saat ini masih menempati permukiman Kampung Pulo. Sebab, rumah orangtua Rika mendapat giliran penggusuran pada gelombang berikutnya.
Rika bercerita orangtuanya lebih memilih tetap berada di permukiman sampai hari penggusuran tiba. (Baca: Sesuatu yang Hilang bagi Warga Kampung Pulo... )
"Soalnya masih jagain warung di sana. Kata saya buka saja terus hitung-hitung sekalian habisin barang. Kan di sini enggak bisa jualan lagi," ujar Rika.
Rika mengaku mengetahui pihak rusun akan membuat koperasi di rusunawa ini. Koperasi tersebut bisa dijalankan dengan bantuan para penghuni.
Akan tetapi, Rika khawatir orangtuanya tidak akan bisa paham dengan sistem koperasi. Apalagi, jika harus menuliskan rincian pemasukan dan pengeluaran tiap harinya.
Kepala Rusun Wilayah Tiga Sayid Ali mengatakan pihaknya memang akan membuat foodcourt untuk penghuni rusun nanti. Foodcourt tersebut rencananya akan dibuat di lantai dua.
Lantai dua saat ini masih digunakan sebagai mushala darurat untuk warga. "Nanti kita bikin foodcourt di lantai dua," ujar Sayid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.