Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jaksel Tak Mau Penertiban di Bukit Duri seperti Kampung Pulo

Kompas.com - 22/08/2015, 04:58 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah Jakarta Selatan juga memiliki kawasan yang termasuk dalam program normalisasi Sungai Ciliwung. Adapun wilayah itu adalah kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan yang cepat atau lambat juga akan ditertibkan untuk program tersebut.

Namun, bercermin dari penertiban di Kampung Pulo, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi tidak ingin penertiban yang disertai kerusuhan terjadi di Bukit Duri. Ia tidak menginginkan penertiban Bukit Duri diwarnai bentrokan yang berujung pada pembakaran alat berat dan menimbulkan korban luka.

"Jangan rusuh lah. Kita tidak mengharapkan seperti itu lah," kata Tri di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (21/8/2015).

Karena itu, sejak sekarang, Tri mengaku telah mulai berdialog dengan warga Bukit Duri. Sehingga ia mengharapkan saat waktu penertiban tiba, warga dapat menerima untuk dipindahkan. Saat ini, Tri mengaku masih menunggu Dinas Perumahan untuk menyiapkan rumah susun sebagai tempat pemindahan warga Bukit Duri. Ia pun memastikan penertiban Bukit Duri akan dilakukan setelah Kampung Pulo selesai.

"Setelah Kampung Pulo selesai, baru kita. Selain itu juga menyiapkan rumahnya dulu. Itu kan normalisasi Ciliwung jadi harus segera terwujud," ujar Tri.

Jika rusun selesai dibangun, maka Tri mengharapkan semua warga Bukit Duri yang kawasannya masuk dalam lokasi normalisasi sungai bisa koorporatif untuk pindah ke rusun. Tri memperkirakan rusun akan selesai pada 2016 mendatang.

"Kan (nantinya) disiapin tempat, tinggal masuk saja kok. Dimasukin rusun, tetapi belum tahu rusun mana. Yang tahu Kadis Perumahan itu Ibu Ika (Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta Ika Lestari Aji)," tutur Tri.

Pemukiman di Bukit Duri yang menjadi lokasi normalisasi Sungai Ciliwung dihuni sekitar 8.000 jiwa. Pemerintah memastikan tidak akan memberikan uang ganti rugi bagi warga yang tinggal di sana karena yang diduduki adalah tanah negara. Namun, bila warga memiliki sertifikat tempat tinggal, maka pemerintah akan membelinya dengan harga appraisal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com