Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kebakaran di Terminal 2E Soekarno-Hatta Ternyata Bukan dari Oven

Kompas.com - 25/08/2015, 11:18 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses penyelidikan kebakaran di JW Sky Lounge, Terminal 2E, Bandara Internasional Soekarno-Hatta mendapat titik terang. Polisi sudah mengantongi penyebab kebakaran yang sempat mengganggu jadwal penerbangan di sebagian wilayah Indonesia itu.

"Itu arus pendek dari atas," kata Kapolres Bandara Soekarno Hatta Komisaris Besar C.H Pattopoi saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Selasa (25/8/2015).

Arus pendek tersebut berasal dari kabel yang terpasang di atas JW Sky Lounge. Kabel tersebut, lanjut Pattopoi, merupakan jaringan utama yang terpasang di sistem kelistrikan di Terminal 2E Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Pernyataan ini membantah dugaan awal bahwa penyebab kebakaran berasal dari aktivitas memasak yang dilakukan oleh salah satu pegawai di ruangan JW Sky Lounge. Saat itu diduga saat memasak ada arus pendek dari oven yang menyebabkan kebakaran di tempat tersebut.

"Sekarang ditangani oleh Krimsus Polda Metro Jaya," kata Pattopoi.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan, kasus kebakaran di Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini menjadi pelajaran penting. Sebab hal itu berdampak pada jadwal penerbangan di sebagian wilayah di Indonesia.

"Korban tidak ada, yang terbakar hanya sepetak di JW Sky Lounge. Sistem penanganan mitigasinya tidak tepat, asap ke mana-mana, yang terjadi kemudian mengganggu penerbangan. Begitu pesawat tidak berangkat, masyarakat resah," kata Tito dalam diskusi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (20/8/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com