Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi Warga Akan Berlanjut

Kompas.com - 25/08/2015, 18:12 WIB

Bentrokan jangan terulang

Sejumlah warga Bukit Duri cemas dengan rencana relokasi. Warga khawatir relokasi warga Kampung Pulo yang dilakukan mendadak dan diiringi pembongkaran paksa bangunan terulang.

"Kami tak mungkin melawan. Kami hanya ingin diperlakukan secara manusiawi," kata Jack Sandy, Ketua RT 005 RW 012.

Dia menjelaskan, ada 170 keluarga atau 600 warga di wilayahnya yang akan terdampak normalisasi sungai. Warga berharap Pemprov DKI Jakarta membuka ruang dialog sebelum relokasi dilakukan.

M Youce, Lurah Bukit Duri, menuturkan, ada 247 bidang lahan di wilayahnya yang akan dipakai untuk normalisasi Sungai Ciliwung. "Sesuai data inventaris ada 247 bidang lahan yang akan terpakai. Dari jumlah itu, hanya 11 bidang yang dilengkapi sertifikat," kata Youce.

Menurut dia, relokasi warga akan dilakukan setelah Pemprov DKI menyiapkan rusun. "Belum tahu kapan pelaksanaannya," katanya.

Camat Tebet Mahludin mengatakan, berkaca dari kasus relokasi warga di Kampung Pulo, pihaknya berusaha agar relokasi di Bukit Duri berlangsung lancar. di Kecamatan Tebet ada tiga kelurahan yang akan terkena dampak normalisasi Sungai Ciliwung, yakni Bukit Duri, Manggarai, dan Kebon Baru.

Warga di bantaran Sungai Cakung Drain, Jakarta Utara, juga selalu mempertanyakan rencana pembongkaran bangunan. Pasalnya, wacana itu telah lama bergulir tetapi tak kunjung direalisasikan.

Camat Cilincing Wawan Budi Rohman menyampaikan, saat melakukan sosialisasi, warga selalu bertanya kepastian pembongkaran. Namun, pihaknya belum bisa memberi jawaban karena hal tersebut merupakan wewenang pemerintah provinsi.

Adapun warga Kampung Pulo mengaku dijanjikan mendapat ganti rugi atas pemindahan mereka tetapi tidak dipenuhi sehingga terjadi bentrokan. Cholili, tokoh masyarakat RW 003 Kampung Pulo, dalam jumpa pers di YLBHI Jakarta, Minggu, menyayangkan bentrokan yang terjadi akibat tindakan represif aparat dan pengingkaran janji.

Eko Prasetyo (22), korban penganiayaan satpol PP saat bentrokan pecah terkait normalisasi Kali Ciliwung, kini berangsur pulih. Sujono, ayah Eko, mengatakan, anaknya sudah mulai sadar meski masih dirawat di ICU. (ART/FRO/DNA/JAL/DEA/MDN/ONG)

------------------

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Selasa, 25 Agustus 2015, dengan judul "Relokasi Warga Akan Berlanjut".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com