Bagaimana tanggapan warga Kampung Pulo dengan tempat tinggal baru mereka tersebut?
Novi (30), mantan warga RT 13 RW 03 Kampung Pulo, mengaku lebih suka dengan suasana kehidupan di Kampung Pulo yang seperti dulu. Hal yang membuatnya tidak nyaman saat ini karena adanya perasaan mesti membayar sewa di tempat tinggal barunya di rusun tersebut.
"Kalau dulu kan paling cuma mikir bayar listrik saja," kata Novi kepada Kompas.com, di Rusun Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Selasa (1/9/2015).
Menurut Novi, akses di Kampung Pulo tidak menyulitkan dirinya dan ayahnya yang berusia lanjut. Kalau dulu rumahnya hanya tingkat dua, kini ia menempati lantai 6 Tower B Rusun Jatinegara Barat.
"Bapak saya itu sudah tua, sekarang tinggal di lantai begini dia lebih milih enggak turun-turun lagi. Dia jadi takut. Kita aja yang begini mau turun kadang susah. Di liftnya saja ngantri dan penuh terus. Kadang saya mesti pakai tangga darurat sakit, lamanya nunggu," ujar Novi.
Kendati demikian, Novi mengakui bahwa suasana di Rusun Jatinegara Barat lebih nyaman. Maklum, di tempat tinggalnya di Kampung Pulo banyak nyamuk.
"Di sini lumayan bersih. Kalau sampah di sini tinggal taruh di depan, nanti ada petugas yang datang bersihkan. Kalau di Kampung Pulo enggak ada yang bersihkan, tinggal buang saja di kali (Ciliwung)," ujarnya.
Tidak bisa curhat
Sementara itu, Nurlela (43), warga lantai 3 Rusun Jatinegara Barat, merasakan tinggal di rusun suasananya begitu sepi. Maklum, sekarang tetangganya yang satu lantai "wajah baru" semua. Walaupun kenal, mereka tidak begitu dekat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.