Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menata Area Parkir di Gedung DPRD DKI Jakarta

Kompas.com - 07/09/2015, 14:10 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Akses masuk dan keluar Gedung DPRD DKI juga diubah oleh UP Perparkiran Dinas Perhubungan DKI. Hal ini untuk menyempurnakan sistem perparkiran yang sedang disiapkan oleh Dinas Perhubungan DKI di Gedung DPRD DKI.

"Akses masuk kita putuskan berada di bagian paling kanan gedung. Untuk akses keluar di gerbang tengah," ujar Kepala Satuan Pelaksana Sarana dan Prasarana UP Perparkiran Dinas Perhubungan DKI Siswanto Adi di Jalan Kebon Sirih, Senin (7/9/2015).

Ada tiga pintu gerbang di Gedung DPRD DKI, yaitu berada di sisi paling kanan, tengah, dan paling kiri.

Siswanto juga mengatakan, akses masuk untuk pejalan kaki akan dibuat di pintu tengah. Sebab, arus pegawai negeri sipil (PNS) saat jam pulang kerja selalu menuju ke pintu gerbang itu.

Pengaturan akses masuk tersebut menyusul adanya sistem parkir baru di Gedung DPRD. Akses masuk ditetapkan karena Dinas Perhubungan membangun sebuah gate di akses itu untuk kendaraan mobil dan motor. Begitu pula pemasangan gate keluar di akses keluar.

Selama satu minggu pertama, parkir di Gedung DPRD DKI ini masih tidak dipungut biaya. Semua kendaraan yang masuk ke dalam gedung akan diberikan kartu parkir tanpa dimintai uang oleh petugas Dishub DKI. Hal tersebut sambil menunggu kesiapan gate parkir yang ada di akses masuk dan keluar Gedung DPRD.

Akan tetapi, setelah sistem gate siap, tarif parkir pun akan diberlakukan. Khusus bagi anggota DPRD dan pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di DPRD DKI, tidak ada tarif yang harus dibayar. Sementara untuk PNS DKI dan pejabat lain, bisa membayar parkir dengan sistem pembayaran bulanan.

"Untuk motor Rp 11.000 per bulan dan untuk mobil Rp 22.000 per bulan, tapi tarif itu masih belum final ya," ujar Siswanto.

Penerapan sistem parkir baru ini bermula dari kemarahan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama terhadap praktik pungutan liar di Gedung DPRD DKI. Praktik tersebut pun dihilangkan dan berganti dengan pengawalan dari Dinas Perhubungan DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com