PKL yang kebanyakan terdiri dari pedagang makanan dan minuman kocar-kacir menyelamatkan barang dagangannya yang diincar petugas.
Namun, dengan jumlah personel Satpol PP yang dikerahkan cukup banyak, PKL pun akhirnya pasrah melihat barang dagangannya disita petugas.
Petugas yang terdiri dari sekitar 25 personel itu memasukkan barang dagangan yang berupa gerobak dan kerat ke dalam truk. Ada dua truk yang disiagakan untuk mengangkut barang-barang dagangan PKL.
Mereka pun mengaku kaget dengan penertiban itu. Imam (29), misalnya, salah satu karyawan yang asyik menyantap baksonya, kaget karena baru pertama melihat penertiban yang berlangsung di depan matanya.
"Lagi enak-enak makan bakso, kaget tiba-tiba barang dagangan abangnya diangkut. Belum sempat minum ini saya," ujarnya di lokasi penertiban.
Isa (24), karyawan lainnya, juga mengaku kaget. Sebab, ia belum pernah melihat penertiban PKL berlangsung di kawasan SCBD.
Selama ini, ia mengaku kerap membeli makanan dari PKL di sana. "Biasanya beli di sini, tetapi enggak pernah ada penertiban. Lagi apes saja kali ini ya, pas lagi beli, pas ditertibin," kata wanita ini.
Penertiban keempat
Kasatgas Pol PP Kecamatan Kebayoran Baru, Patar Pakpahan, mengatakan, penertiban PKL di SCBD ini merupakan kali keempat semenjak dia menjabat di sana.
Penertiban dibutuhkan untuk membuat kawasan SCBD tertib dari PKL. "Ini yang keempat. Biasanya, penertiban pada jam-jam siang, pernah gabung juga sama Polsek Kebayoran Baru. Namun, setelah dipelajari, lebih ramai sore, makanya kali ini kita lakukan sore," kata dia.
Kawasan SCBD berada di jalan protokol yang seharusnya bersih dari PKL. Dari hasil penertiban hari ini, petugas menyita 5 gerobak, 10 kerat, 1 kompor gas, 5 tabung gas elpiji 3 kilogram, 50 bangku plastik, dan 10 meja kayu.
Nantinya barang-barang tersebut akan dibawa ke gudang di Kebayoran Lama. "Terlebih dulu dihancurkan supaya tidak bisa diambil lagi," kata dia. Selanjutnya, petugas akan tetap berjaga-jaga di lokasi untuk mencegah para PKL datang kembali.