Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kayaknya di Sini Sepi-sepi Saja, kalau di Kampung Pulo Banyak yang Kurban"

Kompas.com - 11/09/2015, 16:34 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat belum mengetahui rencana perayaan Idul Adha pada 24 September 2015 mendatang. Menurut mereka, unit pengelola rusun belum memberikan pemberitahuan apa pun.

"Belum kedengaran sih, belum ada pengumuman. Mungkin nanti ada kali, minggu depan (pengumumannya)," ujar Ayi (35) ditemui di lantai dasar Rusunawa Jatinegara Barat, Jumat (11/9/2015).

Menurut ibu dua anak itu, hingga saat ini, ia belum mendapat kupon pengambilan daging kurban. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, menjelang Idul Adha, ia selalu mendapatkan kupon tersebut.

"Kalau saya dulunya di Gang Anwar di bawah, biasanya suka dapat dari Hermina. Kalau sekarang, belum ada. RT/RW-nya saja belum ada kan," ujarnya.

Warga lainnya, Subur, menyebut suasana di rusun menjelang Idul Adha masih sepi. Ia pun tidak tahu apakah ada warga yang akan berkurban atau tidak.

"Kayaknya di sini sih sepi-sepi saja. Kalau di (Kampung) Pulo banyak yang kurban. Rutin biasanya," ujar pria yang berjualan mi instan di lantai dua rusun itu.

Soal shalat Idul Adha pun, warga belum mengetahui bisa melaksanakan ibadah di lingkungan rusun atau tidak.

"Belum tahu, belum dengar-dengar. Masjidnya saja masih dibangun," tutur Onin (72), penghuni salah satu unit rusun di lantai 14 Tower A.

Pada Idul Adha sebelumnya, biasanya warga melaksanakan shalat di lingkungan rumah mereka di Kampung Pulo. "Warga biasanya shalatnya di Pulo, kalau nggak di sana di Hermina," kata Subur.

Salah satu petugas pengelola unit Rusun Jatinegara, Tia, mengakui, hingga saat ini belum ada pembahasan soal pelaksanaan Idul Adha di lingkungan rusun.

"Belum tahu, sampai saat ini belum ada rencana. Belum ada rapat juga," ujar Tia kepada Kompas.com di kantor pengelola Rusunawa Jatinegara Barat.

Meski begitu, Tia tidak dapat memastikan ada tidaknya perayaan Idul Adha di sana. Sebab, kepala unit pengelola rusun belum memberi pengumuman apa pun. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com