Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi 2,5 Bulan di Bekasi Menderita Tumor di Wajah

Kompas.com - 16/09/2015, 15:57 WIB

Herwin mendapat keterangan dari pegawai rumah sakit bahwa biaya operasi Alif bisa mencapai Rp 60 juta, bahkan Rp 100 juta.

"Saya minta doanya Muhammad Alif, semoga bisa cepat dibawa ke rumah sakit. Biar ada yang menolong," ujar Wanah, ibu Alif.

Wanah dan Herwin berharap Pemda Bekasi dapat memberikan perhatiannya kepada Alif. Sebab, Alif sangat membutuhkan bantuan segera.

"Kita harapkan peran pemerintah daerah bisa sungguh-sungguh membantu. Jangan sampai pemerintah seolah tutup mata," kata Herwin.

Hingga saat ini, Dinas Kesehatan Pemda Bekasi baru datang untuk mendata kondisi Alif. Namun, belum ada keterangan lanjutan dari pihak Pemkot.

"Ada utusan, menengok, tanya-tanya, didata, habis itu pulang. Enggak ada bilang apa-apa lagi," kata Herwin.

Selain Dinas Kesehatan, Herwin mengaku pihak Kecamatan Cikarang Utara pun sempat datang berkunjung. "Kita enggak ngilangin, ada nengok ke sini kasih Rp 200.000, tetapi kan yang kita harapkan ada pengobatan, bisa dioperasi," ujarnya.

Dengan kondisi ekonomi ayah Alif yang bekerja di katering dan ibunya yang tidak bekerja, mereka pasrah dengan keadaan yang mereka alami saat ini.

Mereka berharap ada orang yang dapat membantu menyumbang biaya pengobatan Alif.
Sebab, jika tidak segera diobati, banyak dampak yang mungkin diderita Alif.

Selain akar tumor tersebut menyebar, dikhawatirkan kondisi tersebut dapat menghambat saluran pernapasan dan penglihatan Alif.

Bagi yang berniat membantu pengobatan Alif, Anda dapat menyalurkan bantuan melalui nomor rekening BNI 0354690976 atas nama Rini Marlina (kakak Wanah, ibu Alif).

Untuk menanyakan kondisi Alif saat ini pun, Anda dapat menghubungi Herwin di nomor 081218508538, atau mendatangi langsung rumah Alif di Kampung Kali Ulu, RT 14 RW 03, Desa Tanjungsari, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. (Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com