Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Akan Dilakukan Antasari Azhar Setelah Keluar dari Lapas Tangerang

Kompas.com - 16/09/2015, 18:18 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar mengaku tidak ingin ikut terlibat dalam kegiatan apa pun setelah dia dinyatakan bebas nanti. Antasari merupakan terpidana kasus pembunuhan terhadap Dirut PT Rajawali Putra Banjaran Nasrudin Zulkarnaen dan divonis penjara selama 18 tahun.

"Saya mau pas keluar nanti, lihat bagaimana perkembangan cucu saya. Punya cucu itu lebih bahaya dari punya anak, magnetnya luar biasa," kata Antasari di salah satu kantor notaris di Tangerang, tempatnya menjalani masa pembinaan atau asimilasi, Rabu (16/9/2015).

Menurut Antasari, jika ada tawaran untuk bergabung dari instansi mana saja, dia akan mempertimbangkan masak-masak.

Antasari tidak ingin terlibat dalam instansi yang menuntut dia harus bekerja keras seperti saat dia memimpin KPK dulu. Dia juga hanya menerima tawaran yang masih sesuai dengan bidang kerjanya, yakni di bidang hukum.

"Jika ada pihak-pihak yang meminta tenaga saya, saya akan nilai. Selama ada manfaatnya, saya bersedia, dan yang masih dalam bidang saya, bidang hukum," ujar Antasari.

Dia mencontohkan pekerjaan yang menarik minatnya setelah menyelesaikan masa tahanan adalah menjadi dosen. (Baca: Antasari: Anda Belum Tahu Sejarahnya Saya Masuk Penjara gara-gara Siapa?)

Menurut Antasari, pekerjaan dosen sesuai dengan kemampuannya untuk berbagi ilmu pengetahuan di bidang hukum dan waktunya tidak terikat sehingga bisa meluangkan lebih banyak waktu untuk keluarga.

Antasari telah menjalani separuh masa pidananya dari 18 tahun hukuman penjara. Saat ini, Antasari sedang menjalani masa asimilasi sebagai haknya selaku terpidana dengan bekerja dari Senin sampai Jumat di sebuah kantor notaris di Tangerang.

Sampai saat ini, Antasari telah menerima remisi sebanyak 43 bulan dan 20 hari. Jika tahun depan Antasari bisa mendapatkan remisi, dia dapat mengajukan pembebasan bersyarat.

Antasari juga masih berusaha untuk menempuh upaya hukum luar biasa melalui pengajuan grasi kepada Presiden Jokowi tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Megapolitan
Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Megapolitan
Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Megapolitan
Jasa Marga Sebut Kawat Berlubang di JPO Jatiasih Sudah Pernah Diperbaiki, tapi Rusak Lagi

Jasa Marga Sebut Kawat Berlubang di JPO Jatiasih Sudah Pernah Diperbaiki, tapi Rusak Lagi

Megapolitan
Pedagang di Matraman Takut Palsukan Pelat Kendaraan: Yang Penting Sama dengan STNK

Pedagang di Matraman Takut Palsukan Pelat Kendaraan: Yang Penting Sama dengan STNK

Megapolitan
Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Aji Jaya, Wajah Baru di Pilkada Bogor yang Punya 5 Kartu Sakti

Megapolitan
Sebelum Cabuli Anaknya, R Sempat Diminta Buat Video Mesum dengan Suaminya

Sebelum Cabuli Anaknya, R Sempat Diminta Buat Video Mesum dengan Suaminya

Megapolitan
Fakta Ibu Cabuli Anak Kandung di Tangsel: Mengaku Disuruh Seseorang dan Takut Fotonya Tanpa Busana Disebar

Fakta Ibu Cabuli Anak Kandung di Tangsel: Mengaku Disuruh Seseorang dan Takut Fotonya Tanpa Busana Disebar

Megapolitan
Kemenkes Tanggung Anggaran Revitalisasi 3 RS Besar di Jakarta, Heru Budi: Pemprov DKI 'Back-up' Perizinan

Kemenkes Tanggung Anggaran Revitalisasi 3 RS Besar di Jakarta, Heru Budi: Pemprov DKI "Back-up" Perizinan

Megapolitan
Heru Budi Bantah Kabar Pemprov DKI Bakal Bongkar Tiang Monorel di Rasuna Said

Heru Budi Bantah Kabar Pemprov DKI Bakal Bongkar Tiang Monorel di Rasuna Said

Megapolitan
Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Warga: Petugas Jasa Marga Tak Pernah Mengecek Kondisi JPO yang Berlubang di Jatiasih

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com