Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Ada Stiker Khusus yang Bisa Digunakan untuk Naik KRL

Kompas.com - 18/09/2015, 18:14 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) meluncurkan stiker yang bisa digunakan untuk naik kereta rel listrik (KRL) Commuter Line. Stiker yang dapat digunakan untuk menggantikan fungsi kartu multitrip maupun tiket harian berjaminan ini dinamakan stiker multitrip.

Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadilla mengatakan, stiker multitrip memiliki fungsi yang sama dengan kartu-kartu yang telah diproduksi oleh PT KCJ.

Bedanya, stiker multitrip dapat ditempelkan di berbagai jenis obyek, salah satunya di bagian belakang telepon seluler.

"Stikernya bisa ditempel di ponsel atau benda-benda lain yang mudah dibawa saat naik KRL. Nanti kalau mau naik KRL tinggal tapping dengan benda yang sudah ditempeli stikernya ini," kata Fadilla saat acara peluncuran stiker multitrip di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Jumat (18/9/2015). (Baca: Nantinya Isi Ulang dan Beli Kartu KRL Tidak Perlu Lagi di Loket)

Stiker multitrip berbentuk persegi empat dengan ukuran di setiap sisinya sekitar 3 sentimeter. Menurut Fadilla, stiker multitrip mengadopsi teknologi NFC yang dipakai di banyak jenis telepon seluler.

Stiker ini juga dilengkapi dengan proteksi antimetal. "Teknologi dan ukuran yang kecil ini akan memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi penggunanya," ucap Fadilla. (Baca: KRL 12 Gerbong Sudah Beroperasi, Ini Jadwal Pemberangkatannya)

Stiker multitrip dijual dengan harga Rp 50.000 dengan saldo awal Rp 15.000. Dalam waktu dekat, kartu ini sudah dapat diperoleh di semua stasiun yang melayani pemberangkatan KRL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com