Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Waduk Ria Rio Terus Dipercantik

Kompas.com - 21/09/2015, 11:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hampir genap dua tahun sejak diresmikan September 2013, Taman Ria Rio di Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, terus mendapat perawatan. Keadaan taman itu pun dijaga agar tetap bersih dari sampah.

Meski belum dirimbuni dedaunan, pepohonan yang ditanam di dalam taman sudah mulai bertunas banyak. Pohon baobab asal Afrika yang ditanam di tengah taman sudah memiliki daun banyak meski sebagian ranting masih kering.

Ada banyak jenis pohon yang ditanam di taman ini, misalnya pulai, buni, palem, dan lainnya. Dengan banyaknya pohon, udara di dalam taman lebih segar dibanding di Jalan Jenderal Ahmad Yani di sebelahnya, yang padat dengan kendaraan.

Sementara itu, untuk penataannya, kondisi taman tidak banyak berbeda dengan tahun sebelumnya. Jalan setapak ke dalam taman sudah terbangun sehingga pengunjung tak perlu menginjak rumput untuk berkeliling taman.

Beberapa yang terlihat "baru" misalnya toilet mobile, tiang bendera, dan tempat sampah dan tempat duduk yang terlihat lebih banyak. Selang beberapa meter di setiap sisi jalan setapak, ada tempat sampah dan tempat duduknya.

Sejumlah warga terlihat mengunjungi Taman Ria Rio, Senin (21/9/2015). Ada yang datang ke taman sambil duduk mendengarkan musik. Ada pula remaja yang datang sekadar duduk santai sambil membawa makanan.

Salah satu pengunjung Taman Ria Rio, Kartono (42), mengatakan, taman ini sudah jadi tempat istirahat baginya saat bersantai selepas mengojek di kawasan tersebut.

"Tapi, kondisinya masih panas, tempat duduknya enggak bisa dipakai kalau siang," ujar Kartono kepada Kompas.com, di Taman Ria Rio, Senin siang.

Dia memaklumi karena taman tersebut tak memiliki tempat teduh buatan, seperti tenda kanopi. Dedaunan pun belum dapat diandalkan sebagai tempat berteduh dari panas pada siang.

"Tapi, tinggal cari tempat yang adem saja. Enggak perlu yang ada tempat duduk, panas," ujar Kartono.

Menurut Kartono, keadaan taman sudah bersih. Hanya, bau lumpur dari air di Waduk Ria Rio menjadi teman akrab di taman ini. "Mungkin lagi musim kering ya, wajar," kata dia.

Sementara itu, sejumlah petugas kebersihan dan perawatan taman terlihat bekerja menyirami air dan membersihkan sampah dedaunan kering. Sekretaris Perusahaan PT Pulomas Jaya, Nastasya Yulis, mengatakan, pihaknya tetap membersihkan taman tersebut sampai saat ini.

"Sejauh ini, kami melakukan perawatan di taman dan waduk agar jangan sampai kotor dari sampah," kata Nastasya.

Nastasya mengatakan, pihaknya juga memelihara pepohonan di dalam taman. Sebab, di musim kering ini, ada saja pohon yang mati.

"Musim panas ini lebih harus sering disiram. Ada saja tanaman yang mati, tetapi kita ganti baru. Rumput juga kita tambah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com