Meski belum dirimbuni dedaunan, pepohonan yang ditanam di dalam taman sudah mulai bertunas banyak. Pohon baobab asal Afrika yang ditanam di tengah taman sudah memiliki daun banyak meski sebagian ranting masih kering.
Ada banyak jenis pohon yang ditanam di taman ini, misalnya pulai, buni, palem, dan lainnya. Dengan banyaknya pohon, udara di dalam taman lebih segar dibanding di Jalan Jenderal Ahmad Yani di sebelahnya, yang padat dengan kendaraan.
Sementara itu, untuk penataannya, kondisi taman tidak banyak berbeda dengan tahun sebelumnya. Jalan setapak ke dalam taman sudah terbangun sehingga pengunjung tak perlu menginjak rumput untuk berkeliling taman.
Beberapa yang terlihat "baru" misalnya toilet mobile, tiang bendera, dan tempat sampah dan tempat duduk yang terlihat lebih banyak. Selang beberapa meter di setiap sisi jalan setapak, ada tempat sampah dan tempat duduknya.
Sejumlah warga terlihat mengunjungi Taman Ria Rio, Senin (21/9/2015). Ada yang datang ke taman sambil duduk mendengarkan musik. Ada pula remaja yang datang sekadar duduk santai sambil membawa makanan.
Salah satu pengunjung Taman Ria Rio, Kartono (42), mengatakan, taman ini sudah jadi tempat istirahat baginya saat bersantai selepas mengojek di kawasan tersebut.
"Tapi, kondisinya masih panas, tempat duduknya enggak bisa dipakai kalau siang," ujar Kartono kepada Kompas.com, di Taman Ria Rio, Senin siang.
Dia memaklumi karena taman tersebut tak memiliki tempat teduh buatan, seperti tenda kanopi. Dedaunan pun belum dapat diandalkan sebagai tempat berteduh dari panas pada siang.
"Tapi, tinggal cari tempat yang adem saja. Enggak perlu yang ada tempat duduk, panas," ujar Kartono.
Menurut Kartono, keadaan taman sudah bersih. Hanya, bau lumpur dari air di Waduk Ria Rio menjadi teman akrab di taman ini. "Mungkin lagi musim kering ya, wajar," kata dia.
Sementara itu, sejumlah petugas kebersihan dan perawatan taman terlihat bekerja menyirami air dan membersihkan sampah dedaunan kering. Sekretaris Perusahaan PT Pulomas Jaya, Nastasya Yulis, mengatakan, pihaknya tetap membersihkan taman tersebut sampai saat ini.
"Sejauh ini, kami melakukan perawatan di taman dan waduk agar jangan sampai kotor dari sampah," kata Nastasya.
Nastasya mengatakan, pihaknya juga memelihara pepohonan di dalam taman. Sebab, di musim kering ini, ada saja pohon yang mati.
"Musim panas ini lebih harus sering disiram. Ada saja tanaman yang mati, tetapi kita ganti baru. Rumput juga kita tambah," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.