JAKARTA, KOMPAS.com - Wajah Hasanudin berseri-seri saat mengetahui kondisi kesehatan istri dan janin bayi mereka tidak apa-apa pada Kamis (24/9/2015) sore. Padahal tadinya ia sempat was-was karena istrinya yang bernama Nurlita itu menjadi salah satu korban saat terjadi benturan KRL di Stasiun Juanda, Rabu (23/9/2015) kemarin.
"Sekarang alhamdulillah sudah bisa pulang. Kondisi kehamilan istri saya alhamdulilah sehat, sekarang tinggal nunggu administrasi beres," kata Hasanudin saat ditemui di RS Husada, Kamis (24/9/2015).
Ia menuturkan bahwa istrinya sudah bisa diajak berbincang seperti biasa. Janin bayi yang dikandung bahkan cukup aktif bergerak. Hanya saja, Nurlita masih merasakan sedikit nyeri pada pundak kiri dan pegal-pegal di bagian punggung.
"Bayinya sehat banget, kencang semangat bayinya di dalam perut. Sudah lincah. Istri saya juga sudah bisa dirawatlah di rumah meski masih memar dan pegal-pegal," ucap Hasanuddin.
Kandungan Nurlita sendiri sudah mencapai 5 bulan. Janin bayi itu adalah cikal bakal anak pertama buah pernikahan mereka.
Tadinya, Nurlita bercerita pada Hasanudin bahwa ia tidak menyangka sedang terjadi benturan pada kereta yang ditumpanginya. Saat itu ia baru saja pulang kerja dan naik dari stasiun Sawah Besar untuk pulang ke rumahnya di kawasan Bojong Gede. Nurlita lalu masuk ke dalam gerbong wanita bagian depan dan duduk di kursi prioritas.
Saat itu gerbong wanita masih cukup sepi. Tapi tak berapa lama tiba-tiba datang kejadian itu. Ia terpental dan pundak kirinya menghantam tiang pembatas kursi karena berusaha melindungi kandungannya dari benturan.
"Awalnya dia tidak tahu kalau tabrakan, dikirain ngerem. Dia tidak jatuh yang lain pada jatuh karena penumpang di gerbong itu tidak terlalu banyak. Bahu kirinya memar," cerita Hasanudin.
Beruntung, saat ini kondisi Nurlita sudah tidak mengkhawatirkan meski sempat dirujuk rawat inap selama 1 malam di RS Husada. Mereka sekeluarga pun rencananya akan pulang ke Bojong Gede menggunakan tumpangan KRL lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.