Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Rekrut Anak-anak Muda Magang di Balai Kota

Kompas.com - 28/09/2015, 19:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuka kesempatan bagi kalangan profesional muda dan mahasiswa untuk mengikuti program magang di kantornya, Balai Kota DKI. Basuki mengaku ingin menghilangkan stigma negatif politisi atau pejabat yang korupsi di mata anak-anak muda. 

"Saya ingin lebih banyak orang mau terjun ke politik. Stigma orang kan gitu, yang namanya politisi kan pasti korup, pasti malas, pasti enggak transparan. Dengan anak-anak magang ke sini (Balai Kota), kan dia satu ruangan dengan saya. Dia bisa masuk keluar ruangan," kata Basuki di Balai Kota, Senin (28/9/2015). 

Anak-anak magang dengan demikian bisa mengetahui kesehariannya. Selain itu, mereka bisa melihat bagaimana kinerja Basuki, pejabat DKI, dan pegawai negeri sipil (PNS) DKI.

Anak-anak magang itu pun belajar di dalam satu ruangan yang sama dengan ruang kerja Basuki. Oleh karena itu, Basuki berharap, stigma negatif tentang politisi bisa menghilang.

Di sisi lain, Basuki mengaku tidak mengajak PNS DKI mengikuti program magangnya. "Kalau PNS mau magang kan langsung di PTSP (pelayanan terpadu satu pintu), dan langsung melayani orang. Kan kalau kita mau bangun negeri mesti ada politisi, PNS, dan TNI/Polri. Kalau PNS dan TNI/Polri kan sudah sadar mereka mau menjadi itu, kalau politisi sebelumnya banyak yang tidak mau (jadi politisi)," kata Ahok, sapaan Basuki. 

"Mereka pasti berpikir di dalam (birokrasi DKI), saya mana tahan sih sama tekanan. Nah kalau dia masuk ke kita, dia mulai lihat kan gimana cara tipu-menipu oknum PNS, berkas dimainin, mereka langsung lihat semua," kata Basuki.

Di samping itu, Basuki mengaku tidak memberi gaji kepada para anak magang. Ia hanya memberi uang transpor dari biaya operasional yang diterimanya. 

Program magang ini akan berjalan selama sepuluh pekan, mulai 5 Oktober sampai 11 Desember 2015.

Persyaratan mengikuti program magang di Balai Kota adalah mengirimkan curriculum vitae (CV) maksimal dua lembar, surat lamaran, transkrip nilai, dan surat rekomendasi dari pimpinan lembaga atau perguruan tinggi.

Calon peserta magang juga harus melampirkan esai sepanjang 500 kata yang mengulas motivasi mereka untuk mengikuti program, rekomendasi kebijakan, atau pembahasan program unggulan DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com