Semua saham kepemilikan Pemprov DKI di ketiga BUMD tersebut akan dibeli oleh PT Jakpro. "Kami mau kaji dulu. Misalnya, yang Ancol apa efek saham Ancol, misalnya saham DKI diserahkan kepada PT Jakpro karena kami kan enggak pernah setor modal ke Pembangunan Jaya Ancol. Kalau untuk KBN dan JIEP, kami sudah putuskan serahkan (saham) ke PT Jakpro," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Senin (28/9/2015).
Melalui akuisisi tersebut, DKI tidak lagi memerlukan Badan Pengawas BUMD (BPBUMD) DKI. Sebab, Basuki merasa badan tersebut kurang mampu mengawasi kinerja puluhan BUMD di Jakarta.
Meski demikian, akuisisi ini baru dapat dilaksanakan setelah PT Jakpro go public (melantai di bursa efek) terlebih dahulu.
Basuki menargetkan, pada akhir 2017 atau awal 2018 mendatang, PT Jakpro sudah bisa go public.
"Lalu, ada partner yang strategis yang masuk. Kami ajak perusahaan terkenal di dunia yang sahamnya kecil supaya dia bisa jadi auditor gratis. Jadi, dia bisa awasi. Jadi, kalau perusahaan yang go public, pengawasan oleh publik juga," kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.