Menanggapi tawaran itu, Camat Tambora Mursidin mengaku akan segera mengatur pertemuan dengan warga Tambora. Warga yang diundang tidak hanya dari wilayah Kebon Sayur, tempat terjadinya kebakaran besar, Sabtu (26/9/2015), tetapi juga semua warga di wilayah Tambora.
"Ini kan habis kebakaran, masih banyak yang mau dibenahi. Pekan depan, kira-kira, saya adakan pertemuan sama warga, membicarakan baiknya gimana. Saya pastinya mendukung kebijakan Pak Gubernur," kata Mursidin kepada Kompas.com, Senin (28/9/2015) malam.
Ada sekitar 130 kepala keluarga yang terkena dampak akibat kebakaran di Kebon Sayur. Secara kasatmata, selain dipenuhi dengan permukiman padat penduduk, kawasan Tambora juga dipenuhi oleh pertokoan dan tempat-tempat usaha.
"Daerah Tambora ini memang sangat butuh rusun, sangat berguna kalau ada rusun," tutur Mursidin.
Jika warga memiliki sertifikat tetapi lahannya kumuh, Basuki bakal membongkar setengah lahan tersebut menjadi taman. Kemudian, sebagian lahannya akan dibangun menjadi rumah susun sederhana sewa (rusunawa) berkonsep apartemen. Pemprov DKI akan membeli 1,5 kali luas lahan tanah milik warga.
"Jadi, kalau dia punya tanah 100 meter, apartemennya itu dapat 150 meter persegi. Kalau satu apartemen kira-kira 30 meter persegi, dia dapat lima unit plus sertifikat hak milik juga. Kemudian, warga yang tidak punya sertifikat kepemilikan lahan gimana? Ya sudah, saya beli 1,2 kali luas lahan kamu, jadi seimbang dapat tanahnya," ujar Basuki.