"Kita sedang memberi kesempatan lagi bagi PNS untuk mengisi lagi tambahan data kinerja mereka. Kita beri kesempatan untuk mengoreksi E-TKD mereka," ujar Agus ketika dihubungi, Selasa (6/10/2015). (Baca: Tak Dibayar 6 Bulan, PNS DKI Mengaku Hanya Akan Terima TKD Sebulan)
Untuk diketahui, salah seorang PNS DKI mengaku pencairan TKD hanya untuk satu bulan saja yaitu bulan April. Padahal, PNS sudah tidak menerima TKD selama enam bulan sejak April.
PNS tersebut juga mengatakan besar TKD yang mereka terima bulan April tidak begitu besar. Jumlahnya beragam, ada yang hanya menerima ratusan ribu rupiah ada pula yang hingga Rp 2 juta.
Akan tetapi, PNS tersebut mengatakan sebagian PNS bahkan tercatat tidak menerima TKD sama sekali. Diduga, ada kesalahan sistem yang membuat data mereka tidak bisa di-input ke dalam E-TKD. (Baca: Kepala BKD DKI Benarkan Pencairan TKD Baru Satu Bulan, tetapi...)
"Cuma enggak mengerti juga ya yang salah itu kita PNS-nya atau sistemnya. Cuma kalau memang PNS-nya, masa yang enggak bisa ngisi E-TKD sampai 50 persen sih?" ujar dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menilai keterlambatan pencairan TKD berbasis kinerja salah satunya disebabkan karena banyak oknum PNS yang tidak benar dalam mengisi e-TKD.
"Banyak (PNS) yang isinya enggak benar. Terus ada yang pembagiannya enggak benar juga," kata Basuki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.