"Kami masih shock, tidak percaya kalau murid kami melakukan hal seperti itu," kata Kepala SMK Darussalam Nari Ansori kepada Kompas.com, Rabu siang.
Menurut Nari, sepengetahuan pihak sekolah, FA bukanlah anak yang bandel maupun nakal. FA juga bersikap normal selama di sekolah. Hanya saja, FA lebih dikenal sebagai anak yang pendiam. Sedangkan Muryana diketahu tidak terlalu dekat dengan FA.
Terkait pengakuan FA kepada polisi bahwa dia sering dimarahi karena sering telat, pihak sekolah meragukan hal tersebut. Menurut Nari, dari semua guru, termasuk Muryana, tidak ada yang memarahi para murid jika ada yang melakukan kesalahan.
"Bukan dimarahi, tapi dinasihati. Wajar kalau dinasihati. Kalau FA sering telat atau tidak, saya juga kurang bisa memastikan, ya, soalnya tidak lihat langsung," ujar Nari.
Secara terpisah, wali kelas FA, Ahmad, menilai sikap FA mulai berubah menjadi pendiam sejak ayahnya meninggal dunia beberapa waktu lalu. Meski demikian, selama di sekolah, FA terlihat tetap bersikap biasa saja.
Sebelumnya, FA mendatangi rumah Muryana pukul 00.45 WIB dan membacok gurunya hingga lima bacokan. Selain itu, ibu dari Muryana, Trihartati (42), ikut terkena bacokan golok dapur milik FA. Trihartati terkena dua bacokan, namun kondisinya kini sudah membaik.
Akibat tindakan FA, Muryana kini masih dirawat secara intensif di Ciputra Hospital, Citra Raya. Kondisi Muryana masih kritis dan telah menjalani operasi, pagi tadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.